SCG Umumkan Laporan Hasil Operasi pada Q3/2021
Jakarta, BusinessNews Indonesia– SCG, perusahaan terkemuka di ASEAN, melaporkan hasil operasi yang kuat pada Q3/2021 kendati terjadi penurunan profitabilitas dikarenakan pembatasan wilayah secara regional serta biaya bahan baku dan bahan bakar yang lebih tinggi di pasar global.
SCG telah mendeklarasikan strategi pertumbuhan jangka panjang berdasarkan prinsip ESG—Environment, Social, and Governance (Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola).
SCG juga berencana untuk mengelola biaya bahan baku dan bahan bakar, meningkatkan penggunaan energi terbarukan pada biomassa dan solar, serta mempersiapkan diri untuk kemungkinan terjadinya inflasi yang lebih tinggi.
Presiden dan CEO SCG Roongrote Rangsiyopash mengungkapkan, “Hasil Operasi Perusahaan yang belum diaudit untuk Q3/2021 mencatat Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp57,31triliun (US$4 miliar), turun 1% q-o-q.
Laba Normalisasi untuk periode ini mencapai Rp3,94 triliun (US$275 juta), penurunan sebesar 47% q-o-q pada distribusi produk kimia yang lebih rendah dan pendapatan ekuitas. Sedangkan Laba Periode Berjalan termasuk penurunan nilai aset pabrik semen di Myanmar dan keuntungan dari penyesuaian nilai wajar investasi mencapai Rp2,97 triliun (US$207 juta), turun 60% q-o-q.”
Selama 9 bulan tahun 2021, SCG mencatatkan Pendapatan dari Penjualan sebesar Rp18,44 triliun (US$12,29 miliar), naik 28% y-o-y. Laba Periode Berjalan mencapai Rp18,50 triliun (US$1,23 miliar), naik 49% y-o-y, sebagai hasil dari peningkatan distribusi produk bahan kimia dan pendapatan ekuitas.
Pendapatan SCG dari operasi di luar Thailand ditambah dengan penjualan ekspor dari Thailand dalam 9 bulan tahun 2021 tercatat sebesar Rp83,08 triliun (US$ 5,53 miliar) atau 45% dari total Pendapatan dari Penjualan, naik 35% dibandingkan tahun lalu.
Untuk operasi SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand), Pendapatan dari Penjualan pada Q3/2021 mencatat peningkatan 32% y-o-y, sebesar US$1,01 miliar, dan 25% dari total Pendapatan dari Penjualan SCG. Ini termasuk penjualan dari kedua operasi lokal di setiap pasar ASEAN dan impor dari Thailand.
Per 30 September 2021, total aset SCG sebesar US$25,08 miliar, sedangkan total aset SCG di ASEAN (tidak termasuk Thailand) adalah US$10,98 miliar, 44% dari total aset konsolidasi SCG.
SCG di Indonesia
Khusus untuk SCG di Indonesia, Total aset SCG di Indonesia pada Q3/2021 adalah Rp51,44 triliun (US$3,60 miliar), meningkat 27% y-o-y terutama dari bisnis kemasan dan bahan kimia. Perusahaan melaporkan Pendapatan dari Penjualan Q3/2021 sebesar Rp5,56 triliun (US$388 juta), meningkat 65% y-o-y terutama dari bisnis kemasan (FajarPaper dan Intan Group), bisnis semen dan bahan bangunan (PT Kokoh Inti Arebama Tbk), dan penjualan ekspor dari Thailand.
Pada pertengahan tahun 2021, Indonesia mengalami peningkatan kasus COVID-19 yang sangat signifikan. Melalui program SCG untuk Indonesia, #PeduliBersama, SCG secara aktif berkontribusi kepada masyarakat dan pemerintah untuk melawan pandemi dengan mendonasikan senilai total Rp 2,3 miliar berupa tabung oksigen, oxygen concentrator, dan solusi inovatif SCGP Paper Field Hospital Bed yang dirancang khusus untuk mengatasi kelangkaan tempat tidur di rumah sakit.
Tempat tidur ini terbuat dari kertas daur ulang, dapat digunakan selama 1 tahun, dan menopang hingga 200 kg secara horizontal. Kontribusi ini diberikan melalui Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Sukabumi, Gresik, dan Karawang. Untuk mengetahui kontribusi SCG #PeduliBersama lawan COVID-19, silakan klik tautan berikut ini: https://www.youtube.com/watch?v=hc5rkDOEnYU
PT Semen Jawa dan PT Tambang Semen Sukabumi terus aktif menyelenggarakan berbagai program kontribusi social di Sukabumi, Jawa Barat. Beberapa kontribusi tersebut antara lain beasiswa untuk 532 siswa SD dan SMP serta kampanye sosialisasi dan kompetisi ekonomi sirkular. Selain itu, terdapat pula Program Pemberdayaan Masyarakat 2021 mendukung Program Kelompok Tani Hutan (KTH) Jamur Kayu Milenial di Desa Wangunreja.
Program ini sejalan dengan Program Petani Milenial yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, sebuah program yang menargetkan untuk membantu 5.000 petani milenial yang produktif dan aktif hingga tahun 2023.
SCG CBM Indonesia meluncurkan SCG Mortar dan memperkenalkan kembali SCG Beton Instan, dua produk inovatif berbasis solusi dengan nilai customer-centric yang memenuhi kebutuhan pasar. Produk-produk ini mengusung prinsip kenyamanan, inklusivitas, dan aksesibilitas; mudah digunakan dan disimpan, sehingga memberikan kepraktisan bagi para pengguna.
Roongrote berkata, “Posisi keuangan SCG tetap kuat meskipun ada penurunan laba sebagai akibat dari pembatasan wilayah serta biaya bahan bakar dan bahan baku yang lebih tinggi. SCG telah memperkuat prinsip ESG untuk mempersiapkan kemungkinan biaya bahan bakar dan bahan baku yang semakin tinggi dan inflasi yang lebih kuat, yang diproyeksikan di masa depan.
Untuk menjawab tantangan ini, SCG telah mempercepat manajemen risiko dengan menandatangani kontrak bahan bakar masa depan, memilih bahan baku yang sesuai dengan kondisi pasar, dan meningkatkan proporsi energi alternatif.
Dalam delapan bulan pertama tahun 2021, proporsi penggunaan biomassa dari limbah pertanian dan RDF adalah 12% (biomassa bisnis CBM dan penggunaan RDF hingga 25) serta energi surya menyumbang 3% atau 77.744 megawatt/jam.”
Namun, diharapkan setelah tidak adanya pembatasan wilayah, daya beli akan kembali dikarenakan bisnis dan konsumen beradaptasi hidup berdampingan dengan COVID-19. Hal ini akan menjadi tanda pemulihan ekonomi global dan domestik yang sehat.
SCG bersiap untuk meraih peluang pertumbuhan jangka panjang melalui produk hijau dan kesehatan seperti SCG Green Choice, yang mengurangi penggunaan sumber daya alam sekaligus menghemat energi dan mendukung pola hidup bersih dan sehat, serta CPAC Green Solution, yang menggunakan teknologi digital untuk meningkatkan kecepatan konstruksi, mengurangi polusi debu, dan mengurangi limbah konstruksi. Selanjutnya, terus berinvestasi dalam bisnis ramah lingkungan, seperti produksi bioplastik.
SCG Chemicals bercita-cita menjadi “Chemicals Business for Sustainability” dengan mengimplementasikan proyek-proyek hemat energi dan mempercepat perluasan bisnis ekonomi sirkularnya.
SCG Cement-Building Materials bertujuan untuk mengamankan lebih banyak energi terbarukan dengan memperoleh limbah pertanian untuk digunakan sebagai bahan bakar, mendaur ulang limbah panas yang dihasilkan dari proses pembuatan semen, dan meningkatkan penggunaan tenaga surya dari solar farm dan solar floating.
SCGP berusaha untuk mengembangkan beragam inovasi pengemasan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan telah menerapkan beberapa teknologi untuk membantu operasi, termasuk mekanisasi, otomatisasi, dan kecerdasan buatan (AI) untuk menilai, memprediksi, meningkatkan efisiensi produksi, serta meningkatkan kualitas produk ke industri. (rilis/EA)
Baca Juga : SIG Gelar Pelatihan dan Sertifikasi Bagi 190 Tenaga Konstruksi di Surabaya dan Kediri
Comments are closed.