KBRI Kuala Lumpur Minta PDRM Usut Pelaku Parodi Indonesia Raya

BusinessNews Indonesia – Koordinator Fungsi Pensosbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kuala Lumpur, Yoshi Iskandar, mengatakan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan meminta Polisi Diraja Malaysia (PDRM) untuk mengusut pelaku yang melecehkan Indonesia melalui pembuatan video parodi Indonesia Raya.

“Kita sudah ada komunikasi dengan Kemenlu dan memang pihak PDRM akan melakukan investigasi,” ujar dia ketika dihubungi di Kuala Lumpur, Republika.co.id (28/12).

Berdasarkan pemantauannya, video parodi tersebut sudah di take down pihak YouTube.

“Ini kalau melihat videonya juga sudah di-take down atau diturunkan. Itu kalau dari sisi channel-nya. Tapi, mungkin masih ada karena beredar di media,” tambah Yoshi.

Baca juga: KPAI Paparkan Data 78,17 Persen Siswa Setuju Pembelajaran Tatap Muka

Ia turut menjelaskan bahwa pada Ahad (27/12) lalu, pihaknya sudah melakukan koordinasi gerak cepat dengan Kementerian Luar Negeri dan PDRM Malaysia.

“Begitu video naik kami langsung koordinasi dengan PDRM dan Kemenlu di sini. Dari situ kemudian keluar pernyataan dari Kedutaan Malaysia. Itu hasil koordinasi kami dengan pihak Kemenlu guna meredam situasi yang kita lihat kini karena ramai di media dan banyak komentar,” jelasnya.

Pihak KBRI  menegaskan mempercayakan kasus ini kepada pihak Malaysia sesuai prinsipnya koridor ketentuan hukum yang berlaku.

“Kita lihat. Prosesnya yang mengalir saja. Kita percayakan kepada pihak Malaysia. Kita percayakan kepada pihak PDRM Malaysia untuk investigasi masalah ini. Jadi biarkan bergulir seperti itu. Kita akan terus pantau,” tegasnya.

KBRI, kata Yoshi, mengetahui video parodi tersebut pada Ahad kemarin atas laporan masyarakat.  Meskipun cukup menyakiti hati rakyat Indonesia, ia tetap mengimbau masyarakat agar bisa menahan diri.

“Faktanya memang ada. Kalau mencederai ya memang tetapi kita mesti lihat lagi. Tindakan yang dilakukan ini kan sensitif tentunya, provokatif. Yang bisa mempengaruhi hubungan people to people dan Indonesia – Malaysia yang sudah baik. Jadi jangan terpancing. Yang jelas kita percayakan kepada hukum. Respons mereka juga cepat. Kita apresiasi,” tutup dia. (W/ZA)

Baca juga: Pelni Catat Kenaikan Penumpang Selama Periode Libur Natal

Comments are closed.