Pengamat: Menkeu Harus Lebih Berhati-hati Bicara

Pengamat Kebijakan Publik Muhammad Gumarang mengingatkan Menteri Keuangan yang baru, Purbaya Yudhi Sadewa lebih berhati-hati dalam menyampaikan pernyataan. Menurutnya, setiap ucapan pejabat di level strategis dapat memengaruhi persepsi publik maupun pasar.

“Pernyataan Menteri Keuangan selalu mendapat sorotan luas, baik dari investor maupun masyarakat. Karena itu, ucapan yang kurang terukur bisa menimbulkan ketidakpastian dan salah persepsi,” ujar Gumarang.

Ia menilai, dalam situasi negara pasca demonstrasi beberapa waktu lalu, kehati-hatian komunikasi publik pejabat sangat penting. Hal ini guna menjaga kepercayaan masyarakat, sekaligus memastikan arah kebijakan pemerintah tidak menimbulkan kegaduhan baru.

Selain itu, Gumarang menekankan pentingnya konsistensi pesan antara kementerian keuangan dan lembaga lain. Menurutnya, harmonisasi pernyataan pejabat pemerintah akan membantu menciptakan stabilitas serta menenangkan pasar.

“Jadi, Purbaya harus banyak bicara teknis untuk memberikan pemikiran secara fiskal maupun moneter terhadap perbaikan ekonomi melalui langkah-langkah atau kebijakan yang lebih populis, atau memberikan dampak signifikan terhadap ekonomi masyarakat kecil khususnya,” jelasnya.

Ia juga menyebutkan bahwa koordinasi antara Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia (BI) merupakan kunci dalam menjaga stabilitas. Tanpa adanya sinergi yang kuat, kebijakan yang diambil berpotensi tidak efektif dalam memperbaiki kondisi ekonomi.

Menurut Gumarang, keseimbangan antara pernyataan publik dan realisasi kebijakan mutlak diperlukan. Hal ini akan memberi sinyal positif bahwa pemerintah bekerja secara serius, konsisten, dan terukur dalam mengelola perekonomian nasional.

“Selain itu, Menteri Keuangan juga harus mampu bekerja sama dengan baik dengan Bank Indonesia karena dua lembaga tersebut harus sejalan dan saling memperkuat sesuai kewenangan masing-masing. Tanpa demikian, Menkeu akan berjalan pincang dalam menata ekonomi nasional,” pungkasnya.

Comments are closed.