NCC 2024

Penyaluran Pembiayaan Naik, Dirut PNM Raih Top BUMN Awards 2021!

Jakarta, BusinessNews Indonesia –Direktur Utama PT Permodalan Nasional Madani (PNM), Arief Mulyadi dianugerahi penghargaan sebagai TOP CEO In Sustainable Business Growth kategori Perusahaan BUMN Sektor Keuangan Dengan Aset di atas Rp15 Triliun. Penghargaan tersebut diberikan dalam ajang Bisnis Indonesia Top BUMN Awards 2021 ‘Accelerating Economic Recovery’, Selasa (30/11).

Arief mengatakan penghargaan ini karena semangat perseroan. Apalagi, selama pandemi, perseroan telah berhasil menjangkau lebih dari 11 juta nasabah mikro dan ultra mikro untuk bergabung bersama PNM.

“Harapannya kami bisa terus memberi kesempatan masyarakat prasejahtera meningkatkan kemampuan produktifnya,” ucapnya saat penyerahan penghargaan.

Arief telah sukses membawa PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan naik 108,9 persen Year-on-Year (YoY) hingga Oktober 2021 mencapai Rp39,69 triliun. Saat ini PNM memiliki 3.673 kantor layanan di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 Provinsi, 422 Kabupaten/Kota, dan 5.640 Kecamatan.

Baca Juga : Nasabah PNM Capai 10,8 Juta, Dirut Arief: GRC Diterapkan, Transformasi Tetap Jalan

Berdasarkan laporan keuangan pada semester I/2021 PNM yang diterbitkan Harian Bisnis Indonesia, aset perusahaan pembiayaan mikro pelat merah ini tumbuh dari Rp31,66 triliun pada Desember 2020 menjadi Rp38,15 triliun per Juni 2021.

Paling besar disumbang komponen pembiayaan yang diberikan atau piutang pembiayaan kepada nasabah, yang meningkat dari Rp22,08 triliun pada pada Desember 2020 menjadi Rp28,3 triliun per Juni 2021. Pendapat bunga dan syariah kotor pun meningkat dari Rp2,52 triliun per Juni 2020 menjadi Rp3,61 triliun per Juni 2021. Setelah dikurangi beban operasional, pendapatan bersih terbilang masih tumbuh 53,6 persen Year-on-Year (YoY) menjadi Rp2,52 triliun pada sertengah periode 2021 dari sebelumnya Rp1,64 triliun.

Baca Juga : Sinergi Positif Holding Ultra Mikro, PNM Berbagi Nasabah Dengan BRI

Setelah ditambah beberapa komponen lain dan dikurangi beban usaha, laba sebelum pajak perusahaan yang akan menjadi bagian Holding Ultra Mikro bersama PT Pegadaian (Persero) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk ini masih tetap naik Rp427,33 miliar dari sebelumnya Rp153,12 miliar pada Juni 2020 yang saat itu masih terdampak pandemi Covid-19. (TN)



Comments are closed.