IHSG Ditutup Melemah pada Perdagangan Akhir Pekan Ini
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan akhir pekan ini. IHSG terpantau parkir di zona merah dengan ditutup turun 0,70 persen 5.928. Indeks LQ45 sendiri terkoreksi lebih dalam sebesar 0,93 persen.
Pelemahan IHSG ini berbeda dengan indeks saham regional yang mayoritas ditutup menguat. Phillip Sekuritas Indonesia menerangkan bahwa pelemahan IHSG terjadi karena tertekan pelemahan sektor Finance, Basic Materials dan Industrial.
“Spesifik per sahamnya, kontributor terbesar pelemahan IHSG antara lain BBRI, BMRI, BRIS, ASII dan BBCA.” terang Phillip Sekuritas Indonesia, dikutip dari Bisnis (8/5).
Baca juga: OJK Jelaskan Keputusan Citibank Tutup Layanan Ritel Perbankan di Indonesia
Rilis peningkatan cadangan devisa yang menjadi sentimen positif dalam negeri belum mampu membawa IHSG ke zona hijau. Tercatat, devisa bulan April sebesar US$ 138,8 miliar, atau naik dari dari bulan sebelumnya sebesar US$ 137,1 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 10 bulan impor atau 9,6 bulan impor dan pembayaran utang pemerintah.
Menurut Phillip Sekuritas Indonesia, untuk sentimen luar negeri, pelaku pasar masih menantikan rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS bulan April. Diharapkan NFP AS bertambah satu juta orang atau lebih tinggi dari penambahan 916 ribu di bulan Maret. Sementara tingkat pengangguran di prediksi turun menjadi 5,8 persen dari 6,0 persen pada bulan lalu.
NFP bulan April juga akan menjadi perhatian karena dapat menunjukkan apa yang mungkin dilakukan oleh the Fed selanjutnya.
The Fed sebelumnya berjanji akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah. Selain itu, The Fed juga akan mempertahankan langkah-langkah pelonggaran lainnya hingga yakin pasar tenaga kerja kuat dan inflasi lebih panas. (W/ZA)
Baca juga: OJK: Waspadai Penawaran Fintech Lending dan Investasi Ilegal
Comments are closed.