NCC 2024

DEN Sebut Suplai Gas Lebih Tinggi, Kemungkinan Ekspor hingga 2030

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Sekretaris Jenderal Dewan Energi Nasional (DEN), Djoko Siswanto, menuturkan bahwa suplai gas domestik Indonesia lebih tinggi dari permintaannya. Maka dari itu, pasar gas dunia masih menjadi pasar yang potensial untuk menjual kelebihan tersebut.

Djoko menjelaskan, meski konsumsi domestik saat ini meningkat diserap sektor industri, listrik, pupuk, petrokimia serta transportasi. Namun, jumlah kebutuhan yang ada masih bisa dipenuhi dari hasil produksi gas nasional.

“Suplai kita masih lebih tinggi dari permintaannya. Makanya hingga 2030 peluang ekspor juga masih terbuka.” Kata Djoko, dikutip pada Rabu (25/8).

Baca juga: Pemerintah Targetkan Pendapatan per Kapita Capai US$12.200 pada 2030

Ia turut menjelaskan bahwa Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memiliki target tersendiri. SKK Migas menargetkan produksi minyak 1 juta barel per hari (bph). Selain itu juga akan memproduksi gas 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030. Hal ini tentunya akan meningkatkan pasokan gas yang ada.

SKK Migas punya satu program 1 juta barel dan 12 BSCFD di tahun 2030. Kalau ini berhasil maka pasokan gas kita akan naik lagi,.” Imbuhnya.

Merujuk pada strategi induk energi nasional, kata dia, gas bumi akan dimanfaatkan lebih banyak lagi di dalam negeri.  Untuk diketahui, strategi induk energi nasional sendiri disusun DEN dan semua pemangku kepentingan terkait dan telah disampaikan kepada Presiden sebelumnya.

Baca juga: Menkeu Sebut Varian Delta Picu Koreksi Pertumbuhan Ekonomi Berbagai Negara

“Kita punya strategi manfaatkan gas bumi lebih banyak lagi di dalam negeri. Dengan bangun infrastruktur, baik pipa gas, jaringan distribusi, dan mini LNG gantikan solar ke gas.” Pungkasnya. (W/ZA)

Comments are closed.