Ekspor Cemerlang, Pemerintah Bidik Target Pemulihan Ekonomi
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Kinerja ekspor yang tercatat cemerlang meyakinkan pemerintah mengupayakan pemulihan perekonomian. Tercatat neraca dagang Indonesia mencetak rekor surplus tertinggi sepanjang sejarah. Surplus pada Agustus 2021 ini tercatat mencapai US$4,74 miliar.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu, mengatakan bahwa ekspor diharapkan menjadi penggerak perekonomian.
“Surplus ini diharapkan turut menjadi motor perekonomian Indonesia ke depan.” Kata dia dalam keterangan resmi, dikutip pada Sabtu (18/9).
Ia menjelaskan bahwasanya strategi ini diambil karena rekor surplus dagang Indonesia menjadi sinyal pemulihan ekonomi global. Di sisi lainnya, pemerintah juga telah menyiapkan sejumlah kebijakan eksphttps://id.wikipedia.org/wiki/Ekspor#:~:text=Ekspor%20adalah%20proses%20transportasi%20barang,suatu%20negara%20ke%20negara%20lain.&text=Di%20Indonesia%2C%20kegiatan%20ekspor%20diatur,11%20tahun%201995%20tentang%20Cukai.or dan program Pemulihan Ekonomi Indonesia (PEN). Hal ini dilakukan guna menggenjot nilai ekspor ke depan.
Baca juga: Merger Empat Pelindo Diharapkan Dorong Peningkatan Konektivitas
Dikutip dari CNN Indonesia, (18/9), sejumlah kebijakan tersebut seperti kebijakan perbaikan efisiensi dan daya saing ekonomi. Lalu peningkatan nilai tambah produk ekspor komoditas, serta penguatan industri nasional.
Di sisi lain, pemerintah mengebut pembangunan infrastruktur dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan daya saing produk non-komoditas. Hal ini mendorong munculnya komoditas ekspor baru yang unggul.
“Dengan implementasi PEN dan kebijakan yang mendukung kinerja ekspor. Dunia usaha di Indonesia diharapkan semakin mampu memanfaatkan potensi pemulihan ekonomi dunia dan ekspor ke depan.” Ujarnya.
Febrio turut mengungkapkan jika pemerintah turut memberikan dukungan pembiayaan ekspor melalui penugasan ke Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). Pembiayaan ini, kata dia, tak untuk pengusaha skala besar, namun bisa diakses UMKM guna meningkatkan nilai tambah produk mereka.
Untuk diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca dagang Indonesia pada Agustus 2021 mencapai US$4,74 miliar. Surplus ini terjadi karena nilai ekspor mencapai US$21,42 miliar, sedangkan impor hanya US$16,68 miliar. Jumlah ini menambah total surplus dagang nasional pada Januari-Agustus 2021 mencapai US$19,17 miliar. (W/ZA)
Comments are closed.