Terkait Polemik Impor Beras, Buwas Pastikan Stok Aman Tanpa Impor
BusinessNews Indonesia – Budi Waseso (Buwas), Direktur Utama Bulog, mengungkapkan bahwa berdasarkan data dari Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik stok beras masih aman mulai bulan Maret, April hingga Mei 2021 yang berbarengan dengan masa panen raya.
“Hari ini, per hari beras CBP (Cadangan Beras Pemerintah) kita itu ada 902.000 ton, kurang lebih. Dengan tambahan serapan kemarin, dari 800 sekarang sudah nambah. Kalau secara keseluruhannya yang dikuasai Bulog itu mencapai 923.000 ton beras per hari ini,” terang Buwas, dikutip dari Republika (26/4).
Bahkan, ia secara tegas mengatakan bahwa hingga hari ini pihaknya terus melakukan penyerapan beras. Ia turut mengatakan akan turun langsung ke lapangan demi membuktikan produksi beras dalam negeri memang cukup.
“Saya memegang apa yang disampaikan oleh pihak Kementerian Pertanian dengan BPS. Terus kalau saya tidak percaya, saya percaya dengan siapa?,” tegasnya.
Baca juga: Huawei Prediksi Perusahaan Akan Migrasi ke Komputasi Awan
Buwas juga menegaskan bahwa ia memegang teguh kebijakan Presiden Jokowi yang menggalakan ketahanan pangan dan mencintai produk dalam negeri.
Dengan tegas ia menekankan bahwa stok Bulog di seluruh Indonesia masih terpantau aman. Ia pun memastikan akan berusaha semaksimal mungkin melakukan penyerapan beras di daerah penghasil beras dan melakukan penyetokan untuk wilayah yang tidak memproduksi pangan.
“Sehingga saya ingin menjamin pangan itu aman, khususnya beras di seluruh Indonesia. Dan saya berkeyakinan bahwa kita ini bisa swasembada pangan, dan tidak perlu buru-buru menyatakan impor,” tambahnya dengan tegas.
Baca juga: Sandiaga Uno Sebut Kenaikan Pasar Sport Tourism Indonesia Capai 1,3 Triliun Dolar AS
Melalui hal tersebut, ia turut mengungkapkan keyakinannya bahwa sebenarnya tidak ada persoalan terkait beras. Sebagai buktinya, ia mengungkapkan bahwa beras dibuat tidak hanya dari gabah tapi juga bisa dari jagung dan singkong.
“Ini sudah terbukti, kalau bicara beras, Indonesia Timur produksi sagu, kita produksi beras dari sagu. Ini sudah ada contohnya, sudah saya laboratorium-kan cuma belum saya publish. Ini wujud nyata saya ingin membantu terwujudnya kemandirian pangan dan kedaulatan pangan. Maka kita jangan seolah-olah begitu beras kurang, kita takut,” pungkasnya. (W/ZA)
Baca juga: Komprehensifkan Logistik, Pemerintah Luncurkan Program NLE
Baca juga: BEI Hentikan Perdagangan Saham PT KDB Tifa Finance Tbk., Ada Apa?
Comments are closed.