Rusia Akan Tinggalkan ISS Jika AS Tak Cabut Sanksi
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Negara Rusia mengancam akan meninggalkan program Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2025 mendatang. Hal tersebut akan dilakukan apabila Amerika Serikat (AS) tidak mencabut sanksi terhadap sektor luar angkasa Rsuai. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala badan ruang angkasa Rusia (Rocosmos), Dmitry Rogozin.
“Jika sanksi tetap dan tidak dicabut dalam waktu dekat, masalah penarikan Rusia dari ISS akan menjadi tanggung jawab mitra Amerika.” Tegasnya dalam sidang parlemen Rusia, dikutip dari Republika (11/6).
Baca juga: UEA Akan Investasi 6 miliar dolar AS pada Industri Budaya dan Kreatif
Seperti diketahui, AS memberikan sanksi pada sektor luar angkasa Rusia. Menurut Rogozin, sanksi tersebut membuat Rusia tidak dapat meluncurkan beberapa satelitnya.
Hal ini dikarenakan, karena sanksi AS melarang Rusia melakukan impor terhadap sejumlah microchip yang dibutuhkan untuk program antariksa Rusia. Selain itu, hal tersebut diperparah merebaknya pandemi covid-19. Seperti diketahui, akibat pandemi secara global mengalami kekurangan microchip akibat dari penghentian produksi.
Rogozin menegaskan bahwa negaranya memiliki lebih dari cukup roket untuk diluncurkan. Sayangnya, kelangkaan microchip membuat roket-roket tersebut tak bisa diluncurkan.
“Kami memiliki pesawat ruang angkasa yang hampir dirakit. Tetapi mereka tidak memiliki satu set microchip khusus yang tidak dapat kami beli karena sanksi.” ungkapnya. (W/ZA)
Baca juga: Jumlah Transaksi Bitcoin Turun, Pasar Kripto Kehilangan $200 Miliar
Comments are closed.