NCC 2024

PPKM Mikro Berlaku, Mendagri Instruksikan Bentuk Posko Covid-19 Tingkat RT/RW

BusinessNews Indonesia – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian instruksikan khususnya kepada Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Barat, Gubernur Banten, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Yogyakarta, Gubernur Jawa Timur dan Gubernur Bali bentuk posko penanganan Covid-19 di tingkat desa atau kelurahan.

Instruksi itu termuat dalam peraturan Mendagri Nomor 3 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis Mikro dan Pembentukan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan yang ditandatangani oleh Tito Karnavian pada 5 Februari 2021.

“Diinstruksikan kepada gubernur dan bupati, wali kota untuk mengatur PPKM yang berbasis mikro sampai dengan tingkat RT/RW yang berpotensi menimbulkan penularan Covid-19,” tulisnya.

Pemberlakuan PPKM Mikro didasarkan pada kriteria zonasi pengendalian wilayah, yakni zona hijau (tidak ada kasus), zona kuning (1-5 kasus positif di satu RT), zona oranye (6-10 kasus positif di satu RT) dan zona merah (lebih dari 10 kasus positif di satu RT).

“Mekanisme koordinasi, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan PPKM Mikro dilakukan dengan membentuk Pos Komando (Posko) tingkat Desa dan Kelurahan,” tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Segera Berlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Skala Mikro

Baca Juga : Transjakarta Luncurkan Aplikasi TIJE Versi Baru yang Ramah Protokol Kesehatan

Selain itu, Instruksi Mendagri terkait PPKM Mikro juga lebih longgar dibandingkan PPKM sebelumnya yang berlaku di Pulau Jawa dan Pulau Bali pada 11 Januari-8 Februari.

PPKM Mikro mengizinkan kegiatan makan dan minum di restoran serta kegiatan rohani di tempat ibadah dengan pembatasan kapasitas warga sebanyak 50 persen dan disertai penerapan protokol kesehatan lebih ketat.

Baca juga: Pelayanan Prima, Indikator Negara Hadir

Selain itu, pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan kini berlaku hingga pukul 21.00 dengan disertai penerapan protokol kesehatan lebih ketat. Kegiatan konstruksi juga boleh berlangsung 100 persen dengan protokol kesehatan ketat. Sementara itu, kegiatan sosial budaya yang berpotensi menimbulkan kerumunan dihentikan sementara.

Baca Juga: Di Tengah Pandemi Covid-19, Industri Manufaktur Tumbuh positif

Baca juga: Alternatif Terapi Covid dengan Sel Punca

(ed.AS/businessnews.co.id/antara).

Comments are closed.