NCC 2024

BI: Pembayaran Lintas Batas Masih Hadapi Beberapa Tantangan

Jakarta, Businessnews.co.idBank Indonesia (BI) menyebut pembayaran lintas batas masih menghadapi beberapa tantangan. BI menyebutkan tantangan yang dihadapi seperti biaya yang tinggi, sumber dengan akses terbatas, dan kurangnya transparansi.

“Oleh karena itu, kerja sama lintas batas internasional perlu diperkuat mengingat digitalisasi ekonomi dan keuangan yang semakin meningkat,” kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wrjiyo dalam Kegiatan Sampingan G20 Indonesia 2022 bertajuk Advancing Digital Economy and Finance di Nusa Dua, Badung, Bali, seperti dilansir Antara, Kamis (14/7/2022).

Perry mengatakan, peningkatan digitalisasi tersebut termasuk percepatan digitalisasi untuk menuju ekonomi dan keuangan inklusi, seperti remitansi, perdagangan ritel, serta UMKM.

Isu untuk mempercepat digitalisasi ekonomi dan keuangan telah menjadi inisiatif global, sehingga G20 bersama-sama dengan Dewan Pengawas Keuangan telah sepakat untuk memperkuat dan memajukan pembayaran lintas batas sebagai salah satu prioritas di bawah Presidensi Indonesia pada 2022.

Perry menuturkan G20 telah meluncurkan peta jalan pembayaran lintas batas G20 untuk mengatasi tantangan pembayaran lintas batas dan memberikan panduan tentang cara mengembangkan konektivitas pembayaran pada tahun ini dalam Presidensi G20 Indonesia 2022.

Digitalisasi dan memajukan inisiatif pembayaran lintas batas adalah salah satu agenda prioritas di bawah Presidensi G20 Indonesia 2022 dan dalam aspek ini, G20 telah sepakat untuk memajukan kemajuan inisiatif lintas batas menuju tahun 2027.

“Tentunya Kelompok Koordinasi Pembayaran Lintas Batas Financial Stability Board (FSB) akan memantau pelaksanaan peta jalan pembayaran lintas batas G20,” ujar Perry.

Perry mengatakan pekerjaan lain di bawah G20 dan FSB adalah memajukan pengembangan mata uang digital bank sentral atau Central Bank Digital Currency (CBDC), yang nantinya akan melampaui batas-batas negara.

Perry mengatakan perlunya kolaborasi multilateral untuk mencapai pemahaman kolektif tentang CBDC, serta tentang bagaimana meningkatkan kolaborasi untuk maju memahami implikasi yang lebih baik dari penggunaan CBDC lintas batas termasuk mendukung pertumbuhan ekonomi, inklusi keuangan dan ekonomi, serta pada sistem keuangan internasional.

Baca juga: Soal Penyesuaian Suku Bunga Acuan, BI: Tergantung Inflasi Inti

Comments are closed.