DPR: Penerapan New Normal Harus Ketat dan Ada Sanksi Tegas
Bussnews.id –Ketua Tim Pengawas Covid-19 DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar berharap kepada pemerintah soal penerapan tatanan kehidupan New Normal itu dilakukan dengan super ketat dan bagi pelanggarnya dikenakan sanksi yang tegas.
Gus AMI, sapaan akrab Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan bahwa rencana Jokowi menerapkan New Normal di tengah pandemi Covid-19 ini bukan tanpa alasan. Melainkan dengan banyak alasan dan pertimbangan yang matang.
Salah satunya resesi ekonomi, serta menghindari terjadinya pemutusan hubungan kerja massal.
Pemerintah optimistis tatanan kehidupan normal baru dan bergulirnya kegiatan ekonomi bisa menyelamatkan ekonomi RI dari resesi. Pelaksanaannya pun dibuat secara ketat.
“Kalau perlu setiap pelanggaran dijatuhi sanksi tegas. Sebab masih banyaknya masyarakat yang tidak mengindahkan upaya pencegahan baik di tempat-tempat umum atau tempat lainnya,” tutur Gus AMI.
Menurutnya, mau tidak mau kehidupan memang harus beradaptasi dengan wabah Covid-19.
“Namun, upaya edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat wajib dilakukan secara optimal,” katanya, Jumat (29/5).
Wakil Ketua DPR RI bidang Kesejahteraan Masyarakat itu berkata, penerapan tatanan kehidupan new normal tetap berpedoman pada data pandemi di setiap daerah, dengan acuan angka reproduksi efektif harus di bawah 1 dan berdasarkan indikator penularan berdasarkan angka reproduksi dasar wabah (R0).
Dia menambahkan, perilaku masyarakat menggunakan masker dan sering cuci tangan meningkat. Layanan kesehatan siap, lengkap dengan alat pelindung diri (APD) cukup dan ventilator yang tersedia di ICU.
“Dengan begitu, pemerintah dapat menekan angka penularan lebih cepat dan efektif. Selain itu tidak ditemukannya kasus baru yang jumlahnya skala besar,” ujar Gus AMI.
Dia meminta pemerintah mempersiapkan masyarakat agar dapat memasuki tata hidup baru dengan cara melakukan sosialisasi dan edukasi protokol kesehatan secara masif.
Program edukasi dan sosialisasi yang masif kepada masyarakat dan institusi dilakukan selama tiga minggu.
“Pemahaman dan peran serta masyarakat terhadap upaya pencegahan Covid-19 sangat vital. Kontribusi perubahan perilaku masyarakat dalam pengendalian Covid-19 menjadi kunci utama berjalannya kehidupan new normal,” tuturnya.
Menurut Ketua Umum (Ketum) Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini, awal penerapan tanatan kehidupan new normal perlu keterlibatan personel TNI-Polri untuk menjaga tempat umum dan pusat keramaian.
“Keterlibatan personel TNI-Polri untuk memastikan bahwa masyarakat menerapkan protokol kesehatan demi mencegah penularan virus Corona,” ucap Gus AMI. (ed.AS/bussnews.id/jpnn)
Comments are closed.