BusisnessNewsIndonesia – Keadaan negara dibelahan dunia mengalami kondisi buruk akibat virus corona. Kondisi ekonomi ASEAN pun tak luput dari hantaman virus corona ini. Berdasarkan Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi kawasan tahun ini dari 4,7 persen menjadi 1 persen pada Selasa (14/3). Koreksi ini dilakukan karena aktivitas ekonomi lamat laun semakin merosot di tengah wabah virus corona.
“Menteri Luar Negeri Vietnam (Pham Binh Minh) menyampaikan bahwa economy growth (pertumbuhan ekonomi) ASEAN yang semula diprediksi 4,7 persen harus disesuaikan lagi menjadi satu persen,” ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi usai mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri rapat virtual KTT ASEAN terkait pandemi covid-19, Selasa (14/3).
Retno mengungkapkan Pham, selaku Ketua Asean Coordinating Council (ACC), mengungkapkan pandemi covid-19 membuat 235 pertemuan di kawasan Asean terpaksa ditunda, dimodifikasi, bahkan dibatalkan. Per 13 April, virus corona telah menginfeksi 19.997 orang di Asia Tenggara di mana 884 pasien di antaranya meninggal.
Dalam pertemuan virtual itu, Retno mengungkapkan Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam mengatasi pandemi, termasuk dampak sosial dan ekonomi.
Misalnya, kerja sama untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Kemudian, Jokowi juga mengusulkan penyusunan sebuh protokol untuk mengatasi penyebaran virus lintas batas di kawasan Asean berupa joint contact tracing dan outbreak investigation.
“Usulan Indonesia ini dimuat dalam satu paragraf deklarasi hasil KTT ASEAN dalam formulasi sebuah Asean Standard Operationg Procedure untuk emergency kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Jokowi, lanjut Retno, juga menekankan pentingnya memastikan jalur perdagangan tidak terhambat, terutama untuk peralatan kesehatan, obat-obatan, dan makanan.
Lebih lanjut, Indonesia juga menekankan pentingnya perlindungan warga Asean, khususnya buruh migran, yang telah berkontribusi terhadap perekonomian negara anggota ASEAN.(RB)
Comments are closed.