Pertamina Mulai Proyek Hilirisasi Batu Bara Menjadi DME
BusinessNews Indonesia – PT Pertamina (Persero) memulai pelaksanaan proyek hilirisasi batu bara menjadi dimethyl ether (DME) di Tanjung Enim, Sumatera Selatan, Senin (24/1). Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati menerangkan, Pertamina mendukung penuh upaya pemerintah dalam meningkatkan penggunaan sumber energi dalam negeri sekaligus pengembangan energi baru guna mewujudkan kemandirian energi nasional.
“Setelah sukses menjalankan program Biodiesel B30 yang menggunakan sumber energi kelapa sawit, Pertamina akan menyerap DME dari batu bara dalam negeri. Batu bara ini dihasilkan oleh fasilitas pengolahan DME di Tanjung Enim,” ucap Nicke dalam siaran persnya, Selasa (25/1).
Nicke berpendapat, proyek hilirisasi tersebut dapat mengurangi impor liquefied petroleum gas (LPG) hingga Rp 7 triliun per tahun.
Pada groundbreaking proyek hilirisasi batu bara, Presiden Jokowi mengatakan bahwa proyek ini dijalankan guna meningkatkan kemandirian energi Indonesia melalui penggunaan sumber daya alam dalam negeri. Dengan demikian, Indonesia dapat mengurangi ketergantungan pada impor LPG.
Saat ini, Indonesia mengimpor 80 persen dari total konsumsi LPG nasional atau sekitar 6,4 juta ton dari 7,95 juta ton LPG.
Adapun dalam Grand Energi Strategi Nasional tahun 2015-2050, DME diproyeksikan menjadi salah satu energi baru pengganti LPG.
Sebagai proyek strategis nasional (PSN), hilirisasi batu bara akan memanfaatkan batu bara kalori rendah yang selama ini belum terkomersialisasi secara optimal.
Sumber daya alam ini nantinya akan diolah menjadi produk akhir bernilai tinggi. Nicke menjelaskan, guna mengurangi emisi karbon yang dihasilkan dari proses coal gasification pada proyek tersebut, Pertamina akan menerapkan teknologi carbon capture, utilization, and storage (CCUS).
Dengan teknologi tersebut, karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan akan diinjeksikan kembali ke dalam reservoir sumur-sumur minyak dan gas (migas) yang dikelola Pertamina Group di wilayah Sumatera Selatan. (TN)
Comments are closed.