NCC 2024

Kementan Mendorong Petani Milenial Mengadopsi Smart Farming

Jakarta, Businessnews.co.id –  Upaya Kementerian Pertanian RI dalam meregenerasi petani telah menunjukkan hasil yang signifikan, terutama dalam sektor pertanian, yang dapat dilihat dari pencapaian generasi milenial di bidang ini.

Sebagai contoh, Mashuda, seorang petani milenial di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, telah mencapai kesuksesan besar dan diakui sebagai Duta Petani Andalan (DPA) oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan (BPPSDMP).

Mashuda berhasil menciptakan pertanian yang lebih modern dan menjanjikan melalui penggunaan mekanisasi dan inovasi.

Salah satu terobosan Mashuda adalah menerapkan konsep Smart Farming dengan membangun rumah kaca sederhana dan efisien untuk usahanya dalam menanam cabai.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi yang mengunjungi Kebun Cabai Wonosari Farm yang dikelola oleh Mashuda, memberikan apresiasi atas prestasi dan kemajuan Mashuda dalam pengembangan pertanian ini.

Dedi menyatakan bahwa rumah kaca yang dibangun oleh Mashuda sederhana, terbuat dari atap plastik dan tiang bambu, namun memberikan manfaat yang maksimal.

“Saya hari ini mengunjungi Mashuda, petani milenial dengan komoditas cabai. Sudah menerapkan Smart Farming dengan rumah kaca yang sederhana. Beratap plastik dan bertiang bambu. Betul-betul sederhana tapi manfaatnya maksimal,” ungkap Dedi dalam siaran pers Kementan, Senin (31/7).

Rumah kaca seluas 1000 m2 milik Mashuda mampu menampung 3000 pohon cabai, dan setiap pohon menghasilkan sekitar 5,23 kg cabai dalam setahun, sehingga total estimasi produksinya mencapai 15 ton. Mashuda juga mendapat dukungan dari Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang dan Pasar Komoditas Nasional (Paskomnas). Paskomnas berperan sebagai pengelola pasar induk terintegrasi yang memastikan penyerapan produksi cabai Mashuda, sehingga memungkinkan stabilitas pengiriman produk pertanian ke pasar, meskipun harga fluktuatif.

Kerjasama dengan Paskomnas telah membawa kesuksesan bagi usaha pertanian Mashuda selama 12 tahun terakhir. Proses pembuatan satu unit rumah kaca memerlukan biaya sekitar Rp150 juta dengan masa pakai selama lima tahun, dan biaya operasional harian mencapai sekitar Rp70.000.

Prestasi Mashuda memberikan inspirasi bagi petani milenial lainnya untuk membangun pertanian yang cerdas dan berkelanjutan, dengan teknologi dan strategi pemasaran yang tepat sebagai kunci keberhasilan.

Pendekatan ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, yang meyakini bahwa generasi milenial yang inovatif dan kreatif dapat mendorong pembangunan pertanian menuju masa depan yang lebih maju, mandiri, dan modern.

Comments are closed.