Indonesia Menjadi Pemegang Saham Terbesar Ketiga di Islamic Development Ban
Jakarta, Businessnews.co.id – Dewan Gubernur Islamic Development Bank (IsDB) secara aklamasi memberikan persetujuan atas proposal kenaikan saham Indonesia pada Sidang Tahunan IsDB ke-48 tanggal 10-13 Mei 2023 di Jeddah, Arab Saudi. Dengan persetujuan tersebut, Indonesia menduduki peringkat pemegang saham IsDB terbesar ketiga setelah Arab Saudi dan Libya, dan berada di atas Iran, Nigeria, Qatar, Mesir, Kuwait, Uni Emirat Arab (UAE), dan Turki.
IsDB merupakan salah satu Bank Pembangunan Multilateral Islam yang membantu mengatasi krisis di negara-negara tertinggal dan berkembang atau dikenal juga dengan South-South Partnerships (SSPs), khususnya, pada masa pandemi Covid-19 dimana banyak negara berkembang mengalami kesulitan keuangan serius.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menceritakan, Indonesia memiliki sejarah panjang dalam memimpin dan memberikan kontribusi dalam SSPs. Dimulai tahun 1955 pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung, juga tahun 1961 saat Indonesia mengadakan Konferensi Gerakan Non-Blok yang kemudian berkembang menjadi SSPs.
Peran Indonesia dalam membantu negara kurang berkembang juga dilakukan dengan mendirikan Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI/Indonesia Aid) dan SDG-Indonesia One yang dikelola oleh PT Sarana Multi Infrastruktur. Penggunaan dana campuran tersebut dapat ditujukan untuk berbagai program pembangunan, seperti pengentasan kemiskinan, perubahan iklim, ketahanan pangan, kesehatan, pengembangan sumber daya manusia, dan agenda pembangunan strategis lainnya, yang pada akhirnya akan membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Menkeu menjelaskan, hingga saat ini, Indonesian AID mengelola dana abadi sebesar USD551,7 juta dan telah mengalokasikan dana tersebut untuk 23 negara penerima di berbagai wilayah di sektor kesehatan, pendidikan dan pertanian, juga dalam instrumen hibah dengan total USD7,5 juta. Untuk tahun 2023, Indonesia mengalokasikan USD17,2 juta antara lain melalui kerjasama dengan IsDB maupun dengan mitra pembangunan lainnya.
Menkeu menegaskan bahwa Indonesia siap memberikan dukungan penuh kepada IsDB untuk membantu negara-negara tertinggal dan berkembang, termasuk program SSPs, juga berkontribusi kepada umat muslim dan masyarakat global pada umumnya.
Comments are closed.