Kembangkan Digitalisasi, OJK Dorong Kampus Jadi Pusat Pengembangan Literasi Keuangan Digital
BusinessNews Indonesia – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus melakukan pengembangan digitalisasi yang dibarengi dengan edukasi serta literasi. Hal ini guna mendorong perluasan akses keuangan bagi masyarakat.
Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso berharap kampus bisa menjadi sentra untuk mengembangkan dan meningkatkan literasi keuangan digital masyarakat. OJK juga mendukung terwujudnya pengembangan kapasitas sumber daya manusia (SDM).
Apalagi, potensi digitalisasi ekonomi Indonesia hingga tahun 2025 mencapai US$ 146 miliar dolar AS, atau tumbuh 20% per tahun. Oleh karena itu, perkembangan teknologi serta penetrasi internet menuntut transformasi teknologi di segala bidang, terutama di industri keuangan.
“Kompleksitas produk dan layanan keuangan juga semakin tinggi dengan maraknya inovasi keuangan digital yang sangat masif terutama dalam bentuk transaksi financial technology termasuk perdagangan aset kripto pada masa mendatang,” jelasnya.
Lebih lanjut Wimboh menyampaikan bahwa OJK mendukung upaya pemerintah melakukan akselerasi digital melalui edukasi untuk meningkatkan literasi digital dan mengurangi gap pemahaman masyarakat.
Selain itu, sektor riil membutuhkan terciptanya SDM dengan kompetensi untuk menjawab kebutuhan pertumbuhan perekonomian baru pasca pandemi, khususnya di sektor jasa keuangan.
Melalui pelaksanaan kerjasama dengan UNS ini, OJK berharap UNS dapat semakin meningkatkan sinergi untuk mendukung terwujudnya literasi keuangan dan juga peningkatan kompetensi terkait sektor jasa keuangan dan teknologi digital bagi mahasiswa UNS.
Implementasi sinergi kedua lembaga tersebut akan dilaksanakan dalam ruang lingkup antara lain edukasi Literasi dan Inklusi Keuangan, penelitian, pelaksanaan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), dan berbagai kerja sama lain yang disepakati ke depannya.
Comments are closed.