NCC 2024

Erick Thohir Minta Kawasan Industri BUMN Wujudkan Green Economy!

BusinessNews Indonesia– Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mendorong kawasan industri milik BUMN untuk memperhatikan pengolahan limbah agar lingkungan kawasan industri BUMN tidak hanya memberikan dampak ekonomi namun turut serta menjaga kelestarian alam untuk menciptakanm perwujudan green economy atau ekonomi hijau.

“Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 lalu dan COP26 menekankan kepada seluruh negara untuk menerapkan supply chain global dan ekonomi hijau,” ucap Erick Thohir saat meresmikan fasilitas pengolahan limbah terpadu (FPLT) di Kompleks Kawasan Industri Medan (KIM) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Kamis (25/11).  

Arah pembangunan Indonesia pada masa mendatang melalui konsepsi ekonomi hijau memerlukan dukungan dan langkah nyata agar dapat terealisasi dengan cepat dan baik.  

“Persoalan emisi karbon terus menjadi isu yang berkembang. Oleh karena itu, kami di BUMN terus mengonsolidasikan kawasan-kawasan industri BUMN agar melakukan terobosan dalam manajemen limbah, air, dan energi terbarukan,” ujar Erick.  

Baca Juga : Toilet SPBU Berbayar, Erick Thohir Sentil Pertamina!

Erick beranggapan bahwa keberadaan industri berskala besar seperti PT KIM secara langsung meningkatkan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), sehingga memerlukan mitra pengelolaan agar tidak mencemari lingkungan. PT KIM merupakan perusahaan BUMN dalam bidang usaha jasa pengelolaan kawasan industri dan merupakan salah satu kawasan industri terbesar di Sumatera yang telah berdiri 32 tahun lamanya. Saat ini PT KIM memiliki 554 mitra industri dengan 43 perusahaan diantaranya merupakan industri berskala besar.

Baca Juga : Erick Thohir Dorong BUMN Beri Dividen Sebesar-besarnya Untuk Negara

Pada agendanya, PT KIM akan menambah fasilitas unit pengolahan terpadu berupa incinerator, IPAL B3, tempat pengumpulan dan pemanfaatan limbah B3, spent bleachearth extraction, distilasi minyak pelumas bekas, hingga laboratorium lingkungan dalam waktu dekat

Selain itu, Erick mengatakan, BUMN juga akan menyambungkan kawasan industri dengan pelabuhan agar mempermudah mobilitas logistik dan juga menekan biaya pengiriman sehingga produk yang dihasilkan dari industri-industri di KIM dapat bersaing. (TN)

Comments are closed.