NCC 2024

Sukses Cetak Laba Bersih, Waskita Siap Bidik Kontrak Baru!

Jakarta, BusinessNews Indonesia – PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sukses mencatatkan laba bersih hingga kuartal III-2021 walau pendapatan turun,. Padahal, periode yang sama tahun lalu emiten konstruksi plat merah ini masih mencetak rugi bersih.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono menjelaskan, meski dihadapkan dengan gelombang kedua pandemi Covid-19 dan keterbatasan likuiditas, hingga September 2021 WSKT masih membukukan pendapatan usaha Rp 7,13 triliun atau sebanding dengan 32,37% pendapatan usaha perusahaan sebelum Covid-19.

“Pada kinerja Kuartal III-2021 saja, Perseroan memperoleh nilai kontrak baru sebesar Rp 8,89 triliun atau meningkat sebesar 94,30 persen secara tahunan atau YoY,” kata Destiawan dalam rilisnya, Minggu (21/11/2021).

Baca Juga : Waskita Karya Bakal Rights Issue, Tunggu Restu Jokowi dan OJK

Pada situasi tersebut, Perseroan juga berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp 106,52 miliar atau meningkat 135,78 persen YoY pada 3Q 2021. “Kinerja ini menunjukkan tren membaik pada core business Perseroan,” tandas Destiawan.

Implementasi strategi restrukturisasi dan lean juga berdampak positif pada kinerja kuartal III, yang mana beban pokok penjualan menurun sebesar 42,3% YoY. Beban keuangan menurun sebesar 39,8% dan beban lainnya – bersih turun pada level 44,5% YoY.

“Dengan efisiensi dan efektifitas biaya yang lebih baik pada kuartal kuartal III 2021, perseroan telah berhasil menjaga kinerja laba bersih hingga September 2021 sebesar Rp 145,02 miliar dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu dengan rugi bersih sebesar Rp 3,38 triliun,” ucapnya.

Destiawan menambahkan, hingga akhir tahun WSKT masih akan terus berupaya untuk menjaga kestabilan keuangannya dengan mengurangi kerugian secara signifikan dibandingkan pada periode tahun 2020.

Baca Juga : Waskita Karya Berhasil dapat Restrukturisasi Utang dari 21 Bank

Sejumlah perkembangan dari implementasi 8 Stream Penyehatan Keuangan Waskita yang telah dicapai setelah periode pelaporan September 2021. Pertama, transaksi divestasi untuk ruas Tol Cibitung – Cilincing dengan proceed sebesar Rp 2,44 triliun atau setara dengan 1,96 price to book value (PBV) dan berpotensi mengurangi utang melalui dekonsolidasian hingga Rp 5,82 triliun. (TN)

Comments are closed.