Menlu Brunei Ditunjuk jadi Utusan Khusus Myanmar

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Para menteri luar negeri negara ASEAN sepakat menunjuk Menteri Luar Negeri kedua Brunei, Erywan Yusof, menjadi utusan khusus untuk Myanmar, Rabu (4/8). Erywan Yusof  secara resmi diumumkan sesusai pertemuan pada Senin (2/8) lalu.

Tugas Yusof adalah mengakhiri kekerasan di Myanmar dan membuka dialog antara penguasa militer dan lawan politiknya. Selain itu, Yusof juga bertugas mengawasi paket bantuan kemanusiaan, meskipun dalam pengumuman yang dilakukan tidak ada rincian tugas tersebut.

Baca juga: Arab Saudi Tolak Normalisasi Hubungan dengan Israel

Sebagai informasi, penunjukan Brunei menjadi utusan bagi Myanmar merupakan upaya yang tertunda selama berbulan-bulan di tengah perpecahan negara-negara ASEAN terkait Myanmar. Komunike anggota ASEAN pun menyerukan Pusat Koordinasi ASEAN untuk Bantuan Kemanusiaan untuk mulai bekerja pada panduan kebijakan yang ada.

Seperti diketahui, Militer Myanmar menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis enam bulan lalu. Peristiwa tersebut membuat Myanmar masuk dalam kekacauan ketika pasukan keamanan menghadang protes dengan kekerasan dan menewaskan ratusan orang. Ekonomi Myanmar hancur dan krisis kemanusiaan memburuk dalam sebulan terakhir ketika virus korona memasuki negara tersebut.

Baca juga: China Kembali Jadi Sorotan Setelah Merebaknya Varian Delta

PBB dan berbagai negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Cina mendesak ASEAN untuk melakukan upaya diplomatik demi memulihkan stabilitas Myanmar. Terbaru, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, bertemu secara virtual dengan anggota ASEAN dan meminta segera menyelesaikan masalah Myanmar.

Pertemuan tersebut merupakan serangkaian pertemuan regional yang dilakukan Blinken. Selain itu, Blinke turut meminta ASEAN untuk mengambil tindakan bersama demi mendesak militer mengakhiri kekerasan.

Blinken turut mendesak para menteri untuk mendorong Myanmar membebaskan semua orang yang ditahan secara tidak adil. Dia meminta Myanmar untuk memulihkan jalan negara menuju demokrasi. (W/ZA)

Comments are closed.