NCC 2024

Australia Gencar Lobi Moderna Bangun Fasilitas di Negaranya

Jakarta, BusinessNews Indonesia – Australia dikabarkan tengah aktif melakukan pembicaraan dengan Moderna Inc untuk membangun fasilitas vaksin Covid-19 di negara itu. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan, Greg Hunt, pada Kamis (13/5) kemarin, sehari setelah menerima 25 juta dosis vaksin dari Moderna.

Hunt juga mengungkapkan bahwa Pemerintah Australia akan mencari minat pasar untuk mengembangkan fasilitas produksi vaksin menggunakan messenger ribonucleic acid (mRNA).

Menurutnya, Moderna menjadi salah satu calon rekan yang sangat memungkinkan untuk mewujudkan hal tersebut.

Sehari sebelumnya (13/5), Moderna mengatakan akan memasok 10 juta dosis vaksin untuk Australia.

Seperti diketahui Moderna, dengan pesaing utamanya, Pfizer Inc, menggunakan teknologi mRNA dalam memproduksi vaksin Covid-19. Australia kini tengah gencar melakukan vaksinasi vaksin Pfizer dan Astrazeneca dalam upaya mencegah penyebaran Covid-19 secara lebih lanjut.

Baca Juga: Biontech Akan Bangun Pabrik Vaksin di Singapura

Meski demikian, pihak berwenang membatasi penggunaan vaksin Astrazeneca pada orang-orang di bawah 50 tahun karena kasus penggumpalan darah yang terjadi dalam sejumlah kasus.

Persaingan mendapatkan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna  menjadi semakin ketat antar negara. Hal itu karena sejauh ini tidak ada efek samping utama yang ditemukan dari penerima vaksin.

“Manufaktur di dalam negeri akan memastikan pasokan jangka panjang yang aman dari vaksin berbasis mRNA Moderna melawan Covid-19. Termasuk varian, dan potensi pandemi di masa depan.” terang Perdana Menteri Australia Scott Morrison dalam sebuah pernyataan.

Australia dinilai lebih beruntung daripada banyak negara maju lainnya karena angka infeksi Covid-19 relatif rendah, dengan lebih dari 29.900 kasus dan 910 kematian.

Tetapi program inokulasinya telah menghadapi beberapa hambatan, dengan lebih dari 2,81 juta suntikan vaksin total telah diberikan hingga Selasa (11/5), jauh dari 4 juta dosis yang ditargetkan pada akhir Maret. (W/ZA)

Baca juga: Pemerintah Akui Kebijakan Larangan Mudik Belum Sepenuhnya Sempurna

Comments are closed.