Digitalisasi Marketing dan Supply Chain di SIG
BusinessNews Indonesia –Kondisi industri per-semen-an di Indonesia saat ini sudah sangat kompetitif. Maka dari itu, dunia marketing dan supply chain sangat membutuhkan digitalisasi.
Begitu juga dengan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), yang telah meredefinisikan bisnisnya, dari perusahaan per-semen-an, kini bertransformasi menjadi perusahaan penyedia solusi bahan bangunan. Selain mengembangkan cara beroperasi yang ramah lingkungan. SIG terus berinovasi menciptakan berbagai layanan digital yang mendukung prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan.
Majalah BusinessNews Indonesia, akhir bulan lalu berkesempatan bincang santai dengan Direktur Pemasaran dan Supply Chain SIG, Adi Munandir via daring (zoom), membicarakan transformasi digital yang dijalankan SIG.
Produk, permintaan pasar, dan tren belanja saat ini sudah kompleks, dengan perubahan yang sangat cepat. SIG sebagai pelaku bisnis butuh kecepatan, sehingga sudah tidak bisa lagi dilakukan dengan cara manual, maka digitalisasi adalah solusinya. Adapun digitalisasi SIG di bidang marketing dan supply chain antara lain:
AksesToko.id: Suatu manajemen pemesanan bahan bangunan terintegrasi untuk toko bangunan rekanan SIG
AksesToko.id ini adalah langkah untuk menjawab tantangan akan pembelian semen secara online, membangun visibility dan melakukan control value chain sampai ke toko bangunan. Jadi Akses Toko merupakan platform digital yang menghubungkan 70 ribu toko bangunan dan 250 distributor yang tersebar di seluruh Indonesia.
Dengan platform ini perusahaan sudah bisa melihat pergerakan barang dari SIG ke distributor dan ke toko bangunan. Termasuk juga di dalamnya tersedia fitur pemesanan dari toko ke distributor dan distributor ke SIG. Dalam pemesanan itu distributor sudah bisa melihat barang yang ready atau belum, sehingga bisa mempercepat pemesanan.
“AksesToko ini bukan hanya mengakomodasi sistem order, tapi juga sudah memasukkan mitra-mitra strategis kita sebagai nilai tambah. Misalnya kita sudah bekerjasama dengan fintech. Nasabah bisa melakukan kredit financing untuk pembiayaan”.
Selain dengan fintech, SIG juga sudah bekerjasama dengan perbankan, seperti BRI, Mandiri, BNI, dan BTN. Dengan ini ada kredit usaha kerja yang membantu dalam hal pendanaan untuk seluruh toko bangunan. Kalau ada toko bangunan yang membutuhkan tambahan modal, bisa mengajukan lewat Akses Toko ke bank-bank tersebut.
Sobat Bangun: Konsumsi semen saat ini 75 persen ada pada ritel. Sedangkan 25 persen untuk project. Untuk ritel ini ada pembangunan rumah dan renovasi. Di era pandemi Covid-19 , kebanyakan mengarah pada renovasi. Namun, seringkali saat ingin membangun atau renovasi rumah banyak yang menghadapi sebuah dilema. Dari mulai desain rumah, memilih kontraktor sampai ke bahan bangunan yang berkualitas tapi harga terjangkau.
Didukung dengan riset, SIG mencoba menjawab permasalahan tersbeut dengan platform Sobat Bangun, layanan satu atapyang unik bagi pelanggan yang menginginkan pengalaman lebih baik salam membangun dan merenovasi rumah. Sobat Bangun adalah salah satu dari sekian banyak solusi teknologi yang ditawarkan oleh SIG. Sobat Bangun dibuat dengan satu tujuan, membuat proses pembangunan dan renovasi rumah menjadi lebih baik.
Baca juga: SIG Jawab Tantangan Pasar Melalui Transformasi Digital
Sobat Bangun bekerjasama dengan beberapa arsitek ternama Indonesia, kontraktor professional, dukungan finansial, serta teknologi tambahan seperti smart home dan solar panel. Sobat Bangun memfasilitasi calon konsumen dengan Sobat Konsul yang akan menemani dan memastikan proses pembangunan atau renovasi dari awal hingga selesai. Inilah salah satu alasan kenapa kami menamakannya “Sobat Bangun”.
Sobat Bangun membantu calon pemilik rumah untuk membangun rumah lebih baik, lebih mudah, dan efisien.
DynaHome: Solusi pembangunan satu rumah dalam satu hari. Ini adalah hasil dari memahami kebutuhan pasar, yang kemudian kita kembangkan solusinya. Di Indonesia kebutuhan akan perumahan sangat besar, termasuk di daerah terkena bencana. Dengan produk DynaHome, proses pembangunan bisa lebih cepat. 1000 rumah bisa dikerjakan 3 kali lebih cepat dari pada metode konvensional. Tenaga kerja, harga, dan waktu yang lebih efisien. Bahkan limbahnya pun sangat minim, ini juga merupakan solusi yang ramah lingkungan.
Baca juga: Digitalisasi Pembangunan, Platform SobatBangun SIG Jadi Andalan
Baca juga: Antisipasi Periode Libur Natal Dan Tahun Baru 2021, Bank Mandiri Siapkan Rp15,1 Triliun
DynaHome adalah teknologi pembangunan rumah dengan metode monolitik structure. Di era pandemi ini, SIG sudah menjalin kerjasama dengan Bank Tabungan Negara (BTN) dalam percepatan pemulihan sektor perumahan. Kerjasama ini untuk mendukung pemerintah dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang menjadi rangkaian kegiatan mengurangi dampak Covid-19 terhadap perekonomian Nasional.
DynaHome bisa mempersingkat waktu pengerjaan konstruksi dinding, kolom, dan atap menjadi hanya dalam 1 hari sehingga dapat memangkas proses keseluruhan pembangunan, dan memungkinkan untuk pelaksanaan serah terima rumah hanya dalam 7 hari.
Baca juga: Dorong Semangat Go Beyond Next, SIG Terapkan Transformasi Human Capital di Era Digital
Baca juga: Kominfo Ajak Pers Jaga Ruang Digital Tetap Aman dan Produktif
(ed.AS/businessnews.co.id).
Comments are closed.