Sematkan Sistem Automatic Change Over, PLN Dukung Kebutuhan Listrik Data Center
BusinessNews Indonesia – PT PLN (Persero) berkomitmen mendukung perkembangan data center di Indonesia dengan menyematkan sistem Automatic Change Over (ACO) pada layanan listrik premium bagi pelanggan.
Sistem tersebut akan meningkatkan kestabilan pasokan listrik yang dibutuhkan oleh data center yang diprediksi akan terus meningkat seiring dengan berkembangnya tren digitalisasi di Indonesia.
Dengan adanya ACO, maka apabila sumber listrik utama mengalami gangguan akan segera dipindahkan ke sumber listrik cadangan.
Kini PLN menyiapkan 6 sub-sistem kelistrikan di Jakarta dengan total kapasitas sebesar 11.093 Mega Watt (MW) dan beban puncak tertinggi pada 2022 yaitu sebesar 5.188 MW.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan menyampaikan, potensi kebutuhan listrik untuk data center diperkirakan sebesar 300 Mega Volt Ampere (MVA) di tahun 2022 ini, dan masih akan terus bertambah.
Menyambut potensi ini, PLN pun menyiapkan layanan listrik premium dengan keandalan pasokan dari berbagai sumber untuk mendukung keandalan listrik yang diperlukan oleh data center.
“Kondisi kelistrikan di Jakarta dalam kondisi aman dan cukup. Silakan melakukan bisnis dan berinvestasi dengan nyaman, urusan listrik serahkan pada PLN” ungkap Dodi saat pemberian tegangan (energize) penyambungan baru listrik sebesar 35 MVA untuk salah satu pelanggan data center, PT Adyatama Cipta Cemerlang, yang berlokasi di Cilincing, Jakarta Utara, ditulis Senin (21/3).
Baca Juga : Harga Pertamax Capai Rp 14.500, Pertamina Tetap Jual Rp 9.000
Dodi pun menambahkan, di tengah tren peningkatan penggunaan aplikasi berbasis online, disertai berkembangnya bisnis berbasis digital, membuat Indonesia menjadi tempat yang prospektif untuk melakukan bisnis data center.
Terlebih, wilayah DKI Jakarta memiliki keunggulan ketersediaan jaringan fiber optic dan pasokan listrik yang andal menjadi wilayah yang paling siap mendukung pertumbuhan bisnis data center.
Baca Juga : Pertamina Prioritaskan Program Transisi Energi ‘Hijau’
Apresiasi pun diperlihatkan oleh Chief Operating Officer PT Adyatama Cipta Cemerlang, Greta Bunawan. Menurutnya, kebutuhan data center untuk memperoleh listrik dengan cepat dapat dipenuhi PLN dalam waktu 55 hari. Tentunya hal ini sangat berpengaruh bagi operasional perusahaan agar dapat segera beroperasi.
“Kami berterima kasih atas dukungan dan respons PLN yang cepat untuk penyambungan listrik kami. Kami berharap pelayanan cepat seperti ini tetap konsisten diterapkan untuk perkembangan bisnis kami ke depan,” ujar Greta.
Komitmen ini merupakan salah satu bukti PLN dalam mendukung kemudahan berbisnis dan berinvestasi di Indonesia.
Perlu diketahui,kini Easy Getting Electricity, atau kemudahan mendapatkan listrik Indonesia, berada di peringkat 33 di tahun 2020, naik dari sebelumnya peringkat 75 di tahun 2015.
Ini berarti masyarakat, pebisnis dan investor dapat lebih mudah mengakses listrik sesuai dengan kebutuhan.
(TN)
Comments are closed.