Thailand Buat Panas Persaingan Kendaraan Listrik di Asean Setelah Mereka Temui Tesla
BusinessNews Indonesia – Pemerintah Thailand melalui Menteri Perindustrian mereka, Suriya Jungrungreangkit, kembali memanaskan rivalitas dalam industri kendaraan listrik di ASEAN setelah menyatakan bahwa Tesla berencana membahas investasi di negara tersebut.
Jungrungreangkit mengatakan pihaknya akan segera bertemu Tesla Inc, untuk membahas investasi kendaraan listrik dan hibrida plug-in di Thailand.
Seperti dilansir dari Bangkok Post, duta besar Amerika Serikat dan pengusaha dari US-Asean Business Council dikabarkan telah menemui Perdana Menteri Thailand, Prayuth Chan-o-cha, beberapa waktu lalu demi membahas prospek bisnis mereka di Negeri Gajah Putih tersebut.
Para eksekutif Tesla juga sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melanjutkan rencana investasi di Thailand. Mereka juga meminta agar Thailand dapat menjaga momentum dalam proyek stimulus pariwisata, serta mengurangi pembatasan perjalanan demi memulihkan ekonomi negaranya.
Baca juga: Jelang Pencoblosan, DPR Ingatkan Netralitas ASN dan TNI-Polri Harus Tetap Terjaga
Dikutip dari bisnis.com, Tesla juga sedang intens dalam berkomunikasi dengan Indonesia untuk membangun pabrik nikel. Pemerintah Indonesia pun terlihat sangat serius demi mewujudkan ambisinya menjadi produsen baterai litium terbesar di dunia.
Taufiek Bawazier, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa kehadiran Tesla diharapkan dapat mendukung percepatan pengembangan mobil listrik di Indonesia.
“Kami berharap Tesla masuk di Batang, Jawa Tengah, katanya berminat,” kata Taufiek.
Ia turut mengatakan bahwa pemerintah terus berusaha merealisasikan pembangunan pabrik baterai listrik di Tanah Air, demi mendorong manufaktur komponen atau original equipment manufacturer (OEM) mobil listrik di Tanah Air dapat bermunculan.
Berdasarkan data, sejauh ini telah ada Hyundai yang berkomitmen mengembangkan mobil listrik di Indonesia. Komitmen tersebut telah diwujudkan dengan pembangunan pabrik di lahan seluas 77,6 hektare di Kota Deltamas, Cikarang, Kabupaten Bekasi, dengan nilai investasi sebesar US$1,55 miliar hingga 2030. (ZA)
Baca juga: 11 Perusahaan Beromset di atas RP 50-250 M Akan IPO Bulan Ini
Comments are closed.