NCC 2024

Indonesia Dorong Reformasi Struktural dan Multileralisme dalam KTT APEC 2020

BusinessNews Indonesia – Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (KTT APEC) secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.

Presiden juga  menyampaikan bahwasanya perekonomian APEC mengalami kontraksi hingga minus 2,7 persen. Bahkan, hal tersebut membuat sekitar 74 juta penduduk telah kehilangan pekerjaan.

Demikian tutur Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, ketika menyampaikan isi pidato Presiden Jokowi dalam KTT APEC, Jumat (20/11) lalu.

Jokowi pun mendorong negara-negara APEC agar secara bersama-sama untuk melalui masa sulit ini bahkan membalikkan keadaan. Seperti dilansir CNBC Indonesia bahwasanya Jokowi menyampaikan tiga hal utama yang di depan delegasi APEC.

Pertama,  Jokowi mendorong setiap kepala negara harus kembali merajut strategic trust demi mewujudkan kerja sama antar negara yang menguntungkan satu sama lain.

“Kedua, presiden menekankan pentingnya me-reaktivasi pertumbuhan perekonomian APEC. Presiden mengharapkan 2021 akan terjadi pertumbuhan positif dan upaya harus didorong termasuk melalui optimalisasi APEC bisnis travel card,” tambahnya.

Presiden pun, kata  Retno, turut mendorong reformasi struktural dan multileralisme kepada seluruh negara APEC.

Informasi tambahan, KTT APEC tahun 2020 ini dilakukan secara virtual dengan harapan akan menghasilkan kesepakatan bersama dengan visi APEC Pasca-2020 sebagai penentu arah kerja APEC dalam masa 20 tahun mendatang.

Visi yang akan disepakati tersebut akan meneruskan visi Bogor Goals 1994 yang merupakan kerangka kerja sama APEC selama 26 tahun terakhir yang disepakati ketika Indonesia memimpin APEC pada 1994 lalu. (ZA)

Comments are closed.