Biden Berencana Gabung Covax Sebarkan Vaksin ke Negara Miskin
BusinessNews Indonesia – Joe Biden berencana akan bergabung dengan fasilitas vaksin Covax untuk mendistribusikan vaksin ke negara-negara miskin. Hal ini disampaikan oleh Kepala penasihat medis AS, Anthony Fauci, pada WHO.
Berita itu disampaikan Fauci, melalui video konferensi tepat sehari setelah Biden dilantik. Ia turut menjelaskan bahwa Biden mengarahkan sikap AS untuk bergabung dengan COVAX dan mendukung ACT-Accelerator demi memajukan upaya multilateral menghadapi COVID -19 melalui distribusi vaksin, terapi, dan diagnostik, akses yang adil, serta penelitian dan pengembangan.
WHO pun menyambut baik rencana tersebut. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menyebut hal tersebut sebagai hari baik.
“Ini adalah hari yang baik untuk WHO dan hari yang baik untuk kesehatan global.” Kata dia, dikutip dari Bisnis (22/1).
Baca juga: Negara-negara Ini Dihukum Pasar Karena Covid-19 tak Terkendali
Selain itu, Biden akan berhenti mengurangi jumlah staf AS di WHO dan akan membayar kewajiban keuangannya ke WHO.
Seperti diketahui bahwa tahap pertama pengiriman vaksin virus korona ke negara-negara miskin direncanakan pada Februari di bawah skema COVAX yang dijalankan oleh WHO dan aliansi vaksin GAVI.
Skema tersebut dilakukan karena ada kekhawatiran bahwa negara-negara yang lebih kaya akan mendapatkan bagian terbesar dari vaksin yang tersedia.
Seperti diketahui, sebelumnya Trump menghentikan pendanaan ke WHO, di mana negeri paman sama adalah donatur terbesar, dan menarik diri dari badan tersebut pada Juli 2021.
“WHO adalah keluarga bangsa-bangsa dan kami semua senang bahwa AS tetap tinggal di keluarga itu,” ucap Tedros. (W/ZA)
Baca juga: Emiten Properti Ramai-Ramai Terbitkan Obligasi
Comments are closed.