NCC 2024

Kimia Farma, Solusi Gaya Hidup Sehat Masyarakat!

BusinessNews Indonesia – Direktur Umum dan Human Capital PT Kimia Farma, Tbk, Dharma Syahputra menuturkan perusahaan yang mampu bertahan di masa pandemi merupakan sebuah keberhasilan.

Menurut Dharma, perusahaan-perusahaan yang mampu bertahan di masa pandemi dinilai cukup agile.

 “Untuk itu, menyiapkan diri untuk adaptasi kebiasaan baru dinilai perlu, termasuk menjaga diri, mempertahankan perusahan, hingga mengelola supply chain,” ungkap Dharma.

Disrupsi di masa pandemi berbeda dengan disrupsi yang terjadi dalam fenomena digitalisasi.

“Tentu membutuhkan strategi khusus agar produktvitas bisa dijalankan. Perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur dan komunikasi dengan lebih baik bagi karyawan, memastikan kita semua sebagai human capital melakukan changes management, agar penyampaian informasi dan tugas terdistribusikan dengan baik ke karyawan,” terangnya. .

Perusahaan yang mampu bertahan tentunya juga mampu melihat peluang baru di tengah pandemi, supaya bisnisnya juga bisa tumbuh dan berkelanjutan.

Misalnya, peluang-peluang seperti low touch economy, cashless society, dan delivery order.

Di bidang farmasi, lonjakan permintaan produk luar biasa, penyediaan obat-obatan harus bertambah.

 “Industri farmasi kali ini tidak hanya memproduksi obat, tetapi juga memiliki peran baru untuk mendistribusikan alat kesehatan,” ungkap Dharma.

Disamping itu, Upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru harus diimbangi dengan kecepatan dan kolaborasi yang tepat, serta empati perusahaan terhadap karyawannya.

Menurut Dharma, perusahaan harus bisa membentuk crisis team agar pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru bagi perusahaan bisa berjalan sesuai harapan.

 “Akan ada banyak perubahan model bisnis, sehingga human capital harus beradaptasi cara-cara bekerja yang praktis,”ucapnya.

“Apapun perubahan yang kita lakukan di human capital tentu untuk membantu keberlanjutan bisnis, bahkan kita bisa membuat manajemen baru untuk peluang-peluang bisnis di masa pandemi dan setelahnya,” lanjutnya.

Selain itu, dalam menjalankan transformasi human capital dan transformasi bisnis, budaya perusahaan menjadi hal besar yang turut andil dalam menciptakan transformasi yang maksimal. Core values BUMN AKHLAK yaitu Adaptif, Kolaboratif, Harmonis, Loyal, Amanah, dan Kompeten harus tertanam di dalam perusahaan.

“Bahwa memang hal yang penting dalam suatu perusahaan itu adalah budaya perusahaan dan core values yang ditanam tertanam di dalamnya. Kita mengetahui bahwa Core Values kita adalah AKHLAK nah bagaimana implementasinya di Kimia Farma yang pertama tentu kita lakukan adalah bagaimana membangun awareness dan pemahaman terkait dengan apa yang dimaksud dari Core Values AKHLAK ini dan ini yang kita sedang lakukan dan sudah lakukan. Kita lakukan internalisasi pengenalan kemudian seluruh perilakunya dan yang lebih penting lagi tidak hanya tahu tetapi Bagaimana perilaku itu dimunculkan. Sehingga kita melakukan apa yang disebut dengan aktivasi terhadap perilaku-perilaku Core Values AKHLAK tersebut. Kita juga melakukan ukuran sehingga Core Values tersebut bisa diukur sampai di mana pemahamannya kemudian sampai di mana perilakunya itu diaktivasi atau dilakukan dan bagaimana perilaku itu bisa berimpit terhadap customer kita, bagaimana pelayanan kita yang menggambarkan perilaku ini benar-benar hidup didalam Perusahaan,” jelas Dharma.

Dharma juga menyatakan, Kimia Farma saat ini tidak hanya menjadi pharmaceutical company tapi juga solusi gaya hidup sehat masyarakat.

“Kesehatan itu tidak hanya mengobati tetapi mencegah dan juga menjadi lifestyle masyarakat,” terang Dharma. (TN)

Comments are closed.