Indonesia Raih 2 Penghargaan di Pameran Wisata Xian China
BusinessNews Indonesia – Indonesia meraih penghargaan dari ajang Xian Silk Road International Tourism Expo (XSRITE) 2021 di Xian, China.
“Indonesia meraih dua penghargaan sekaligus dari ajang tersebut,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun di Beijing, Rabu.
Dalam ajang pameran pariwisata internasional tersebut, Indonesia mendirikan paviliun Nusantara.
Penghargaan The Best Popular Pavilion Award dan The Best Organized Booth berhasil diraih Indonesia dari pameran yang digelar di ibu kota Provinsi Shaanxi di wilayah barat daratan Tiongkok itu.
Paviliun Indonesia memutar video promosi lima destinasi wisata, yakni Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan China, juga tidak luput dari kegiatan promosi.
Produk unggulan dari Indonesia lainnya seperti kopi dan makanan ringan turut pula dipajang di paviliun Nusantara.
XSRITE merupakan ajang pameran pariwisata internasional berskala besar di China yang telah diselenggarakan sejak tahun 2014.
Pameran tahun ini yang mengambil tema “Opening and Innovating Silk Road, Tourism and Cultural Simbiosis” itu diikuti 15 negara dan 800 vendor pariwisata di China.
Ekspor Indonesia ke China Lebihi Impor
Sebelumnya, dari sisi nilai ekspor barang-barang ke China, nilainya lebih besar dibanding nilai impor, ujar Kedutaan Besar RI di Bejing mengutip data Biro Statistik Nasional China (NBS), Rabu.
Misalnya, selama semester I 2021, nilai ekspor Indonesia ke China selama periode Januari-Juni 2021 mencapai 26,2 miliar dolar AS (sekitar Rp374,9 triliun) atau meningkat 51,4 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan nilai impor Indonesia ke China selama periode tersebut mencapai 27,3 miliar dolar AS atau hanya mengalami kenaikan sebesar 49,3 persen.
“Total perdagangan bilateral kedua negara selama semester I ini mencapai 53,5 miliar dolar AS,” kata Duta Besar RI untuk China Djauhari Oratmangun.
Beberapa produk unggulan Indonesia yang mengalami peningkatan nilai ekspor ke China di antaranya besi dan baja yang naik 100 persen, lemak dan minyak hewani atau nabati (125,9 persen), aneka produk kimia (104,6 persen), kopi, teh, dan rempah-rempah (94,8 persen), residu dan sisa dari industri makanan (230,9 persen), produk industri penggilingan (3.688,9 persen), dan barang dari kulit (177,04 persen).
Peningkatan nilai ekspor Indonesia tersebut seiring dengan produk domestik bruto China yang tumbuh sebesar 12,7 persen sepanjang semester I 2021 di tengah situasi ekonomi global masih belum pulih.
“Pulihnya kondisi perekonomian China diharapkan dapat turut mendorong pemulihan ekonomi Indonesia melalui peningkatan kerja sama di sektor perdagangan dan investasi,” kata Dubes.
Baca juga: PTPN Luncurkan Nusakita demi Rambah Bisnis Ritel
Baca juga: Gerakan #Indonesiapastibisa Raih Apresiasi dari Pemkab Bekasi
Pada periode Januari-Juli, investasi China dan Hong Kong ke Indonesia mencapai angka 4 miliar dolar AS dengan total proyek sebanyak 2.133.
Baca juga: Waringin Hospitality Luncurkan Rumah Kito Resort Hotel di Masa Pandemi
Baca juga: Kemenperin Fokus Cetak IKM Fesyen dan Kriya Tangguh Bagi Generasi Muda
China menempati peringkat ketiga investor asing terbesar di Indonesia dengan nilai realisasi investasi mencapai 1,7 miliar dolar AS dengan jumlah proyek 1.245, sedangkan Hong Kong berada di urutan kedua dengan nilai investasi mencapai 2,3 miliar dolar AS yang tersebar di 888 proyek.
Baca juga: HUT Ke-76 RI, SiCepat Salurkan 500 Paket Sembako untuk Veteran
(ed.AS/businessnews.co.id/AN)
Comments are closed.