Erick Thohir Sebut Holding Jasa Survei BUMN Sempat Jadi ‘Kanibal’
BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir terang-terangan menyebut sejumlah perusahaan jasa survei negara sempat ‘kanibal’ atau saling memangsa pangsa pasar satu sama lain. Karena tidak ada kejelasan soal pangsa pasar masing-masing.
“Holding Jasa Survei kemarin sama seperti asuransi yang telah dibenahi, jasa survei cukup kanibal satu dan lainnya, akhirnya tidak jadi maksimal karena itu kami coba reposisi masing-masing lembaga survei,” ungkap Erick pada Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (25/1).
Baca Juga : BUMN Jasa Survei Tengah Siapkan Langkah Holding
Erick juga menyebut khusus untuk PT Sucofindo kini difokuskan untuk menangani survei hasil tambang agar tidak tumpang tindih dengan perusahaan pelat merah lainnya. Erick menyebut Sucofindo disiapkan untuk merapikan praktis pertambangan ilegal yang sempat terjadi pada 2018 silam.
Baca Juga : Serahkan Akta Inbreng, Holding Jasa Survei Resmi Beroperasi
Selain itu, Erick berharap ke depannya eksplorasi tambang di Indonesia bisa lebih terbuka dan transparan.
Sementara, BUMN jasa survei lainnya, PT Surveyor Indonesia akan difokuskan mengurusi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Sebagai informasi, Kementerian BUMN sebelumnya telah membentuk Holding BUMN Jasa Survei ID Survey yang terdiri atas PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero), PT Sucofindo, dan PT Surveyor Indonesia pada Desember 2021.
Baca Juga : Holding BUMN Jasa Survei Gelar Rapat Kerja, Targetkan 15% Pendapatan
ID Survey diharapkan mampu menciptakan nilai tambah, efisiensi, penguatan rantai pasokan, hingga inovasi bisnis model sehingga makin kompetitif dan mampu bersaing di dalam negeri dan juga pasar global. (TN)
Comments are closed.