NCC 2024

Masa Pandemi, Bisnis Logistik dan Jasa Kurir Meningkat via Belanja Online

BusinessNews Indonesia – Bisnis logistik dan jasa pengiriman atau kurir menjadi sektor yang meraih lonjakan pertumbuhan saat pandemi COVID-19, salah satunya karena meningkatnya aktivitas digital masyarakat saat pandemi termasuk di dalamnya belanja online atau daring.

Ketua DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Yukki Nugrahawan Hanafi di Jakarta, Senin (16/11/2020) mengatakan kegiatan logistik saat pandemi masih dapat bertahan bahkan mengalami pertumbuhan positif adalah layanan logistik e-commerce dan layanan pengiriman barang (courier service).

Baca Juga : UU Minuman Beralkohol, Muhammadiyah: Bukan Upaya Islamisasi

Yukki merujuk data Kementerian Keuangan yang mencatat bahwa segmen logistik relatif stabil selama pandemi COVID-19. Bahkan, transaksi pembelian lewat e-commerce meningkat 18,1 persen menjadi 98,3 juta transaksi dengan total nilai transaksi naik 9,9 persen menjadi Rp 20,7 triliun.

Hal tersebut diakui Kepala Cabang Utama JNE Solo Bambang Widiatmoko yang mengatakan bahwa saat awal pandemi pada Maret dan April, volume pengiriman barang meningkat sampai 30 persen.

Baca Juga : Perjanjian Perdagangan Terbesar, Mendag: Berpotensi Tingkatkan Ekspor

“Ini dipengaruhi banyaknya masyarakat beraktivitas di rumah, tetapi tetap melakukan transaksi pembelian lewat online,” ujarnya.

Bambang menjelaskan sebelum pandemi rata-rata volume pengiriman dari Solo ke berbagai wilayah seperti Jabodetabek dan Jawa Timur mencapai 20 ton per bulan. Sebagian barang itu dikirim via darat dan udara.

Ketika pandemi, pengiriman via udara anjlok, karena banyak rute penerbangan tutup akibat tidak ada penumpang, sedangkan pengiriman barang via darat malah meningkat.

Untuk menangkap peluang tersebut, Bambang mengatakan pihaknya harus memperkuat armada dengan menambah jumlah truk. Saat ini, pihaknya diperkuat 35 unit armada yang didominasi dari ATPM Isuzu seperti jenis truk Giga dan Elf NKR.

Menurut dia, bisnis pengiriman adalah bisnis kepercayaan dan ketepatan waktu. Makanya, armada yang dikerahkan juga harus memiliki keandalan.

“Sebagai pelaku usaha, dibutuhkan kendaraan yang efisien, tetapi untuk bisnis seperti ini, kendaraan yang andal yang benar-benar dibutuhkan. Apalagi, operasional kami 24 jam tanpa henti, sehingga butuh dukungan keandalan,” ujar Bambang. (ed.AS/businessnews.co.id/antara).

Comments are closed.