Jumlah Transaksi Bitcoin Turun, Pasar Kripto Kehilangan $200 Miliar
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Menurut laporan Cointelegraph dikutip pada Rabu (9/6), pasar kripto global kehilangan $200 miliar (sekitar Rp2.853 triliun). Kerugian ini menambah jumlah kerugian pada pekan ini menjadi $300 miliar (sekitar Rp4.280 triliun).
Momentum ini mendorong kapitalisasi pasar global pasar kripto turun sejak Bitcoin (BTC) mencapai puncaknya baru-baru ini pada bulan April. Hal tersebut turut diikuti altcoin yang mencapai puncaknya pada awal Mei kemarin.
Baca juga: Kecilin Kolaborasi dengan Primacom Agar Sistem Pelayanan Lebih Efektif
Untuk diketahui, kemerosotan baru-baru ini turut didorong dengan penurunan jumlah transaksi yang mengalir melalui blockchain Bitcoin. Jumlah transaksi harian Bitcoin terus turun hingga 175.000 pada 30 Mei lalu. Menurut data BitInfoCharts, jumlah tersebut menjadi level terendah selama hampir tiga tahun yang sejak September 2018,.
Pada Januari 2021, tercatat jumlah transaksi Bitcoin mencapai 392.000. Jumlah itu terpantau tetap cukup stabil hingga 15 April atau dua hari setelah harga Bitcoin mencapai puncaknya. Sejak saat itu, keduanya mengalami penurunan dengan jumlah transaksi turun lebih dari 50 persen sepanjang Mei.
Hal serupa juga terjadi pada Ether (ETH). Transaksi ETH secara harian turun dari 1,6 juta pada 11 Mei yang juga menjadi puncak harga koin ini, menjadi 1 juta pada hari Minggu dengan penurunan 37,5 persen.
Baca juga: OJK Catat Jumlah Fintech Terdaftar dan Berizin Ada 131 Perusahaan
Meski demikian, jumlah transaksi on-chain tidak menggambarkan sebenarnya kondisi Bitcoin atau Ether. Spekulasi analis pasar terus mengemuka mengenai kemungkinan penurunan harga koin kripto secara terus menerus.
Hal tersebut tetap diselingi prediksi optimis, namun juga diselingi analisis yang tidak menyenangkan untuk arah harga BTC di masa depan. (W/ZA)
Comments are closed.