Harga Minyak Mentah Anjlok di Tengah Ketidakpastian Pemulihan Ekonomi
BusinessNews Indonesia – Ketidakpastian pemulihan ekonomi dan permintaan minyak global terkait upaya vaksinasi di sejumlah negara yang terhenti turut menekan harga minyak mentah dunia.
Bloomberg pada Kamis (18/3) kemarin menunjukkan bahwa harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April merosot 4,60 poin ke level US$60 per barel, dan menjadi yang terendah sejak awal Maret. Sementara itu, minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei ikut melorot 4,72 poin atau 6,94 persen dan berakhir di level US$63,28 per barel.
Hal tersebut juga karena kilang di Pantai Teluk AS yang masih dalam proses pemulihan aktivitas setelah diterjang fenomena February Freeze, atau cuaca dingin yang buruk di sebagian AS bulan lalu. Sementara itu, upaya distribusi vaksin Covid-19 yang tersendat dan penguatan dolar AS turut mengurangi daya tarik harga komoditas yang menggunakan mata uang dolar.
Baca juga: Ini Penjelasan BRI Soal Raibnya Dana Nasabah Rp400 Juta
Anjloknya harga minyak mentah ini turut menghapus upaya penguatan yang berusaha terbangun dalam dua pekan terakhir. Namun, di sisi lain minyak berjangka masih terpantau naik lebih dari 20 persen sejak awal tahun ini.
“Pertimbangan penawaran dan permintaan jangka pendek untuk sementara membayangi masa depan cerah yang mungkin akan tiba pada kuartal ketiga tahun ini,” papar analis PVM Oil Associates Ltd. Tamas Varga, dikutip dari Bisnis (19/3).
Tim analis Monex Investindo Futures sebelumnya mengatakan bahwa pelemahan harga minyak karena tertekan sentimen peningkatan cadangan minyak mentah AS ditambah kekhawatiran pemulihan permintaan bahan bakar.
Sebagai informasi bahwa persediaan minyak mentah AS naik sebesar 2,4 juta barel menjadi 500 juta barel di pekan lalu. Jumlah tersebut pun menjadi yang tertinggi sejak Desember 2020 lalu. (W/ZA)
Baca juga:Kolaborasi Percepat Program Vaksinasi di Tangerang
Baca juga: Ini Penjelasan BRI Soal Raibnya Dana Nasabah Rp400 Juta
Comments are closed.