NCC 2024

Distribusi Pupuk Bersubsidi, Petrokimia Gresik Manfaatkan Aplikasi Digital

Businessnews Indonesia – Untuk memastikan proses distribusi di seluruh lini berjalan dengan baik dan sesuai prosedur, Petrokimia Gresik meningkatkan pengawasan distribusi pupuk bersubsidi menjelang musim tanam April – September tahun 2022 ini.

“Kami ingin memastikan proses distribusi di seluruh lini yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik berjalan dengan baik dan sesuai prosedur,” kata Direktur Operasi dan Produksi Petrokimia Gresik, Digna Jatiningsih, Jumat (4/3/2022).

Hal ini dilakukan melalui penerapan sejumlah sistem dan aplikasi digital seperti Warehouse Management System (WMS); Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO); dan Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).

Digna menyatakan, sistem aplikasi digital ini dibangun untuk memperkuat pengawasan di seluruh jaringan distribusi yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik. Mulai dari pabrik (Lini I) sampai dengan gudang di tingkat Provinsi (Lini II), selanjutnya ke gudang di tingkat Kabupaten (Lini III), diteruskan ke gudang distributor di tingkat kecamatan hingga distributor mengirimkan ke kios-kios resmi di tingkat desa (Lini IV).

Hal ini sejalan dengan program holding Pupuk Indonesia yang saat ini tengah meningkatkan digitalisasi proses distribusi pupuk bersubsidi melalui Distribution Planning and Control System (DPCS). Selain itu, Pupuk Indonesia tengah melakukan uji coba penebusan pupuk secara online menggunakan aplikasi Retail Management System (RMS).

Warehouse Management System (WMS) merupakan aplikasi digital berbasis mobile apps dan web untuk pengelolaan pergudangan di Gudang Lini 1 Petrokimia Gresik. WMS dilengkapi hardware berupa tablet, monopod dan action cam, sehingga seluruh kegiatan di gudang terpantau dan tersistem dengan baik.

WMS memiliki fitur yang terhubung langsung dengan Google Maps dan terintegrasi dengan Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) Petrokimia Gresik yang secara otomatis akan melakukan manajemen antrean truk untuk meminimalisir terjadinya penumpukan antrean. Untuk memastikan data yang diinput sesuai dengan kondisi riil di lapangan, petugas gudang wajib melampirkan foto kondisi truk.

Serah terima antara petugas dan driver dilakukan setelah proses pemuatan selesai dan ditandai dengan berita acara yang dilengkapi digital signature. Setelah pengambilan pupuk selesai, data akan langsung terkoneksi dengan System Application and Product in Data Processing (SAP) Pupuk Indonesia.

“Dengan demikian, kita bisa meng-capture kondisi stok secara real time di seluruh area dari lini I sampai lini IV, baik indoor maupun outdoor,” kata Digna.

Tidak hanya di area pergudangan, digitalisasi pengawasan distribusi turut diterapkan di pelabuhan melalui sistem Petrokimia Gresik Port Information System (Petroport).

Petroport berfungsi sebagai pengawasan, pencatatan dan pelaporan, serta penentuan rekomendasi keputusan secara digital dan otomatis (automatic decision systems). Sehingga, dapat menghilangkan potensi demurrage atau denda akibat keterlambatan proses bongkar muat.

Digna mengatakan, pengawasan terhadap penyaluran sampai dengan penggunaan pupuk bersubsidi di setiap daerah dilakukan oleh Komisi Pengawasan Pupuk dan Pestisida (KP3) yang terdiri dari unsur-unsur dinas terkait dan aparat penegak hukum. KP3 ini mempunyai hak untuk merekomendasikan pencabutan ijin distributor melalui dinas daerah yang membawahi perdagangan apabila terbukti melakukan penyimpangan penyaluran pupuk bersubsidi.

“Secara prinsip Petrokimia Gresik siap melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diamanahkan pemerintah,” ujar Digna. (AFZ)

Baca juga : Jokowi Khawatirkan Kenaikan Harga Komoditas Pangan

Comments are closed.