NCC 2024

Tingkatkan Nilai Komoditas Tembaga, Presiden Jokowi Resmikan Groundbreaking Smelter Freeport di Gresik

BusinessNews Indonesia – Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan (groundbreaking) pabrik pemurnian dan pengolahan tambang Smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik hari ini. Smelter ini bertujuan untuk meningkatkan nilai produksi komoditas tembaga yang ada negeri ini agar hilirisasinya lebih berdaya saing.

“Jangan sampai kita memiliki tambang, kita memiliki konsentrat, hilirisasinya ada di negara lain seperti tadi dikatakan ada di Spanyol dan Jepang, nilai tambahnya berarti yang menikmati mereka,” ujar Jokowi dilihat dari YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (12/10/2021).

Apalagi Indonesia masuk dalam kategori tujuh negara yang memiliki cadangan tembaga terbesar di dunia. Potensi ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kemakmuran rakyat.

Maka dari itu dengan dibukanya pembangunan pabrik ini, dimungkinkan dibukanya lapangan pekerjaan dalam masa konstruksinya yang melibatkan 40.000 tenaga kerja.

“Dengan mengucap bismillahirrohmanirrohim, hari ini saya nyatakan dimulai groundbreaking pembangunan smelter PT Freeport Indonesia di kawasan KEK Gresik Provinsi Jawa Timur,” kata Jokowi.

Jokowi menjelaskan smelter ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia karena akan mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun.

“Itu kalau dinaikkan truk yang kecil itu biasanya bisa ngangkut 3 sampai 4 ton, berarti berapa truk yang akan berjajar di sini. Kalau isinya 3 ton saja 1 truk, itu berarti ada 600.000 truk berjajar di sini, bayangkan, ini gede sekali atau 480 ribu ton logam tembaga,” tuturnya.

Baca juga: Resmi, Indonesia Investment Authority Danai Dua Proyek Angkasa Pura II

Baca juga: Hadirkan Inovasi “Pos Bloc”, Erick Thohir Puji Transformasi Pos Indonesia

Jokowi berharap kehadiran PT Freeport Indonesia di KEK Gresik akan jadi daya tarik bagi industri lain khususnya industri turunan tembaga untuk ikut berinvestasi. Pemerintah akan terus memberikan dukungan penuh agar iklim investasi di Indonesia semakin baik.

“Dengan membangun smelter di dalam negeri, maka ini akan memperkuat hilirisasi industri. Saya akan perintah satu per satu perusahaan swasta atau BUMN yang berkaitan dengan tambang, minerba untuk masuk ke hilirisasi. Sekali lagi agar komoditas kita lebih tinggi nilainya, tidak kirim mentahan, tidak kirim dalam bentuk raw material,” tambahnya. (Ed.AS/businessnews.co.id/detikcom).

Comments are closed.