The Fed Sebut Mata Uang Kripto Bisa Ganggu Stabilitas Keuangan
Jakarta, BusinessNews Indonesia – Jerome Powell, Ketua Federal Reserve (The Fed) Amerika Serikat mengatakan mata uang kripto seperti Bitcoin Cs dapat menimbulkan risiko terhadap stabilitas keuangan. Ia menyebut bahwa popularitas mata uang kripto yang semakin besar diprediksi membutuhkan regulasi yang lebih komprehensif.
Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), menyebutkan bahwa para orang kaya bisa saja menggunakan sektor ini untuk menghindari pajak. Karena memang sektor ini sebagian besar belum memiliki aturan.
Seperti diketahui, pengumuman back-to-back datang dalam seminggu ketika Bitcoin jatuh 30 persen pada Rabu (19/5) kemarin lusa.
Dikutip dari Bisnis, Harga Bitcoin amblas setelah Pemerintah China mengumumkan melakukan pembatasan baru di sektor ini dengan menggarisbawahi volatilitasnya.
Powell mengungkapkan risiko mata uang kripto tersebut dalam sebuah acara yang membahas eksplorasi Fed mengenai kemungkinan mengadopsi mata uang digital.
Baca juga: Jasindo Kembangkan Asuransi untuk Pecinta Olahraga dan Musik
Ungkapan Powell itu mengisyaratkan bahwa Fed telah dipaksa serius dalam memperhitungkan lonjakan popularitas dan nilai pasar mata uang seperti Bitcoin.
Meski kapitalisasi pasarnya sekitar US$2 triliun, The Fed dan Departemen Keuangan menganggap mata uang kripto hanya sebagai aset spekulatif seperti emas.
Di samping itu, nantinya mata uang digital The Fed menawarkan kepada siapapun pemiliknya untuk mengklaim langsung kepada pihaknya. Hal itu berarti mata uang digital yang akan dikeluarkan sama dengan mata uang fisik sekarang.
Powell turut mengatakan bahwa pihaknya akan memublikasikan makalah diskusi musim panas tentang pembayaran digital. Makalah ini akan memuat manfaat dan risiko pembentukan mata uang digital bank sentral sekaligus menyerap aspirasi publik AS.
“Sampai saat ini, mata uang kripto belum berfungsi sebagai cara nyaman untuk melakukan pembayaran. Mengingat di antara faktor-faktor lain serta perubahan nilainya.” kata Powell dilansir dari Bisnis (22/5). (W/ZA)
Baca juga: Lolos BMPT, Ekspor Baja Indonesia ke Kawasan Teluk Terbuka Lebar
Comments are closed.