Usai Liburan Imlek, Pemulihan Ekonomi China Menurun
BusinessNews Indonesia – Pemulihan ekonomi China melambat pada Februari 2021 karena liburan Tahun Baru Imlek mengganggu produksi pabrik dan pembatasan perjalanan untuk menahan wabah virus membatasi pengeluaran jasa.
Bloomberg melansir, Minggu (28/02/2021), Biro Statistik Nasional mengatakan indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur resmi turun ke level terendah dalam sembilan bulan ke angka 50,6 dari 51,3 pada Januari. Angka itu lebih rendah dari perkiraan median dalam survei Bloomberg terhadap para ekonom sebesar 51.
Indeks non-manufaktur, yang mencerminkan aktivitas di sektor konstruksi dan jasa, turun menjadi 51,4, versus perkiraan median 52. Indeks komposit turun menjadi 51,6 pada Februari, terendah sejak penguncian virus setahun yang lalu.
Aktivitas manufaktur biasanya terdistorsi oleh liburan Tahun Baru Imlek selama seminggu, yang jatuh pada Februari tahun ini. Pabrik dan bisnis tutup karena banyak orang melakukan perjalanan kembali ke kampung halaman mereka untuk pertemuan keluarga.
Namun, tahun ini, perjalanan dibatasi untuk menahan wabah virus, yang mendorong pekerja untuk tinggal di dekat lokasi kerja mereka dan beberapa pabrik untuk melanjutkan produksi lebih awal.
Sektor jasa juga terpengaruh oleh liburan, meskipun gambarannya lebih beragam. Sementara sektor perjalanan jatuh, pengeluaran di peritel dan restoran yang lebih besar di kota-kota besar naik dari tahun lalu ketika ekonomi mengalami lockdown. Penjualan bioskop box office juga melonjak.
Baca juga: Gubernur BI Perry Warjiyo: Vaksinasi Dukung Pemulihan Ekonomi
Baca juga: Kemenperin Gelar IFI 2021 Sebagai Pembinaan dan Pendampingan IKM
Serangkaian indikator ekonomi awal yang dilacak oleh Bloomberg menunjukkan pemulihan terus meningkat pada Februari.
Adapun subindeks pesanan ekspor baru untuk pabrik merosot menjadi 48,8 pada Februari dari 50,2 pada bulan sebelumnya, sementara indeks pesanan baru turun menjadi 51,5. Subindeks ketenagakerjaan manufaktur turun ke angka 48,1. (ed.AS/businessnews.co.id/bisnis.com)
Comments are closed.