Wapres Katakan Perlu Komitmen Kuat Majukan Sektor Ekonomi Syariah
BusinessNews Indonesia – Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin menyebut Indonesia memiliki pilihan alat ekonomi dan keuangan syariah. Namun, masih memerlukan komitmen kuat memajukannya.
“Diperlukan dukungan dan komitmen yang sungguh-sungguh. Termasuk dari Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) agar perkembangan ekonomi dan keuangan syariah dapat semakin cepat. Terlebih dalam mendukung perekonomian nasional untuk peingkatakan kesejahteraan masyarakat,” terang Ma’ruf dalam Musyawarah Nasional V MES, dikutip dari Republika (24/1).
Wapres menambahkan bahwa Pemerintah terus berupaya melakukan percepatan dan perluasan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Salah satunya melalui Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS). Melalui komite ini pemerintah melakukan pemfokusan pada empat fokus utama yang dikembangkan. Yaitu industri produk halal, industri keuangan syariah, dana sosial syariah dan kegiatan usaha syariah.
Baca juga: Tiongkok Geser Posisi AS sebagai Negara dengan Investasi Asing Langsung Terbesar
Genjot Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah
Program pengembangan ekonomi dan keuangan syariah juga terus digenjot melalui sinergi dan kerjasama. Yakni dengan pemangku kepentingan dari berbagai kementerian/lembaga anggota KNEKS maupun institusi lainnya.
“Dalam rangka mengefektifkan berbagai langkah untuk mencapai tujuan ekonomi dan keuangan syariah. Saya minta agar tiga lembaga yang merupakan penggerak utama yaitu KNEKS, MES, IAEI dapat senantiasa bersinergi dan berkolaborasi. Antara ketiga lembaga tersebut serta juga dengan lembaga lain yang terkait khususnya dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga otoritas syariah,” ungkap mantan ketua MUI itu.
Ketua Umum Pengurus Pusat MES sebelumnya, Wimboh Santoso, menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 membuat seluruh pemangku kepentingan harus mampu mengambil kebijakan di luar kebiasaan. Selain itu harus bersinergi demi ekonomi dan masyarakat dapat bertahan.
“Tidak terkecuali para pengurus dan anggota MES, OJK bersama-sama dengan Pemerintah dan Bank Indonesia. Agar pengusaha dan sektor keuangan kita tetap bertahan dengan Peraturan OJK nomor 11 dan 14. Juga berbagai kebijakan stimulus ekonomi yang dikeluarkan Kementerian Keuangan dan juga pelonggaran kebijakan moneter dan liquiditas oleh Bank Indonesia. Ini semua membuahkan bahwa kita sampai pada titik hari ini bahwa perekonomian nasional kita bisa bertahan,” ungkap Wimboh. (W/ZA)
Baca juga: Usai Trump Lengser, Perusahaan Cina Minta Tinjau Ulang Delisting di NYSE
Baca juga: BWI Sebut Digitalisasi Kunci Kesuksesan Wakaf
Comments are closed.