NCC 2024

Luwuk Banggai Sukses Ekspor Gurita ke Meksiko

BusinessNews IndonesiaDi tengah pandemi Covid-19, salah satu komoditas laut Indonesia berhasil tembus pasar dunia. Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan (KIPM) Luwuk Banggai, Sulawesi Tengah melepas satu container gurita ke Meksiko.

Kepala BKIPM Rina menyampaikan kabar gembira ini kepada publik pada Rabu (20/01).

“Kita patut berbangga, gurita ini produk hasil perikanan Kabupaten Banggai bisa diekspor ke Meksiko,” kata Rina.

Ia juga menambahkan, pelepasan kontainer itu dikemas dengan tema “Menembus Batas Tatanan Normal Baru dalam rangka Pemulihan Ekonomi Nasional.” Adapun volume gurita yang diekspor sebanyak 20.500 kilogram senilai Rp1,1 miliar.

Baca juga: Pemerintah Optimalkan TIK dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Melalui siaran pers KKP, Rina memastikan jajarannya di BKIPM akan terus melakukan pelayanan secara optimal sekaligus mendorong pelaku usaha untuk mengekspor produknya.

“Semangat kita melayani dan mempermudah pelayanan. Kita harapkan dengan begitu, geliat ekspor terus tumbuh,” tandasnya.

Sebelummya, selama 2020, produk kelautan dan perikanan Indonesia telah menjangkau 157 negara. Selain itu, sebanyak 2.191 unit pengolah ikan (UPI) telah terdaftar ke negara mitra pada tahun 2020. BKIPM pun terus mendorong pemangku kebijakan terkait untuk bersinergi dalam kegiatan ekspor langsung dari daerah produksi ke negara tujuan.

BKIPM juga berhasil menginisiasi dan mendorong 4 direct call atau ekspor langsung dari daerah ke negara tujuan. Keempat direct call tersebut antara lain: pertama, Manado-Jepang. Rina menjabarkan, ekspor langsung ini terwujud berkat sinergi antara BKIPM Manado, Bea Cukai Manado, Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dan Angkasa Pura.

Direct call kedua dari Manokwari ke Singapura yang diluncurkan pada 20 Oktober 2020. Ketiga, direct call dari bandara udara Mutiara Sis Aljufri, Palu langsung ke Jepang. Terakhir, direct ekspor perdana dari Ambon-Manado-Jepang yang lebih efisien karena perbedaan waktu tempuh yang sebelumnya 24 – 26 jam via Ambon – Jakarta – Narita menjadi 13 jam. (rilis/ZA)

baca juga: Vaksin Buatan Jerman, China dan RusiaAkan Dapat Izin Pakai Darurat WHO

Comments are closed.