NCC 2024

Struktur Jembatan Lengkung Pertama Indonesia Dibangun di Kalimantan Selatan

BusinessNews Indonesia – Pemerintah melalui Kementerian  PUPR menargetkan proyek Jembatan Sei Alalak yang merupakan struktur jembatan lengkung pertama di Indonesia dapat dioperasikan pada Maret 2021 mendatang. Proyek tersebut berada di Kalimantan Selatan dan dirancang dengan menggunakan cable-stayed.

Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR, menerangkan bahwa keberadaan jalan nasional dan jembatan diharapkan akan mendukung berbagai kegiatan ekonomi kawasan dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Keberadaan Jalan Lintas Kalimantan akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi kawasan di sekitarnya dimana jalan tersebut melewati area perkebunan seperti sawit, karet dan pertambangan. Jadi akan mempercepat transportasi logistik,” terang Menteri Basuki seperti dikutip dari Bisnis.com (26/12).

Baca juga: PSSI Hormati Keputusan FIFA Geser Piala Dunia U-20 dan U-17 ke Tahun 2023

Hal tersebut tercermin dari fungsi jembatan Sei Alalak yang akan menggantikan Jembatan Kayu Tangi 1 yang telah berumur sekitar 30 tahun dan menjadi akses utama antara Kota Banjarmasin dan beberapa wilayah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.

Penggantian jembatan baru tersebut diharapkan akan meningkatkan kapasitas jaringan jalan di Provinsi Kalimantan Selatan yang pada akhirnya dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan Jembatan Sei Alalak menggunakan dana yang berasal dari surat utang berbasis syariah atau dari Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2018 – 2021 dengan nilai sebesar Rp 278 miliar. Proyek jembatan tersebut dikerjakan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk-PT Pandji, KSO dengan skema pekerjaan tahun jamak (multiyears).

Pembangunan Sei Alalak didesain agar bisa dilintasi kendaraan dengan beban maksimal 10 ton, dan lebih kuat jembatan Kayu Tangi 1 yang hanya mampu menahan beban kurang dari 8 ton. Selain itu, kekuatan jembatan ini turut dipoles dengan konstruksi tahan gempa, dan masa layanan hingga 100 tahun. (W/ZA)

Baca juga: Menparekraf Apresiasi Peringatan 16 Tahun Tsunami Aceh untuk Perkuat Kolaborasi

Comments are closed.