NCC 2024

Indonesia Masuk Jurang Resesi, Presiden Sebut Kuartal III-2020 Minus 3 Persen

BusinessNews Indonesia Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui keterangannya di depan jajaran menteri dalam sidang kabinet paripurna memperkirakan pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal III-2020 masih dalam zona negatif dalam kisaran minus 3 persen. Perkiraan ini lebih baik ketimbang realisasi kuartal II-2020 yang berada di minus 5,32 persen.

“Kita tahu kemarin di triwulan II-2020 pertumbuhan ekonomi kita di angka minus 5,32 persen. Kuartal ketiga ini kita juga, mungkin dua-tiga hari ini (akan) diumumkan BPS, juga masih berada di angka minus perkiraan. Perkiraan kita di angka minus 3 persen naik sedikit,” jelasnya pada Senin (2/11).

Jokowi mengatakan bahwa konsumsi rumah tangga masih tercatat minus 4 persen. Untuk itu pemerintah akan memperkuat demand atau permintaan menjadi lebih baik. Selain dari sisi konsumsi rumah tangga yang minus, investasi pun anjlok hingga minus 6 persen. Presiden Jokowi mengaku telah memberikan peringatan kepada jajarannya untuk mencari cara agar investasi di kuartal III-2020 tidak anjlok.

Peringatan tersebut disampaikan secara khusus oleh Presiden Jokowi kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

“Saya sudah wanti-wanti Kepala BKPM dan Menko Marimves, paling tidak kuartal ketiga (realisasi investasi) di bawah minus 5persen. Tapi ternyata belum bisa,” tandas Jokowi.

“Oleh sebab itu, agar ini dikejar di kuartal IV dan nanti di kuartal I (2021) bulan Januari, Februari, Maret sudah mulai bergerak lagi,” sambungnya.

Jokowi menekankan adanya perbaikan di kuartal IV-2020 bahkan diharapkan dapat berbalik positif. Selain itu, Jokowi menekankan pada belanja dan pending untuk ditingkatkan.

“Saya sampaikan kuartal IV-2020 sangat penting sekali agar bisa perbaiki. Syukur bisa masuk ke positif di kuartal IV-2020, sehingga belanja, spending, harus menjadi kejar-kejaran kita semua,” kata  mantan Walikota Solo ini. (W/ZA)

Baca Juga: Indonesia Resesi Ekonomi? Ini Penjelasan Istana

Comments are closed.