NCC 2024

Bahlil Sebut Hilirisasi Berpotensi Menambah Nilai pada Ekonomi Daerah

JAKARTA, businessnews.co.idMenteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, menyatakan bahwa program hilirisasi sumber daya alam yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini memiliki potensi untuk memberikan nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi daerah.

Saat menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada Selasa (29/8/23), Bahlil menjelaskan konsep hilirisasi sebagai cara untuk mendorong nilai tambah agar tercipta di daerah.

Kementerian Investasi telah mengeluarkan Peraturan Menteri Investasi nomor 1 tahun 2022 yang bertujuan untuk mendorong kerja sama antara investasi besar dengan pengusaha lokal di daerah. Tujuannya adalah untuk merangsang investasi di daerah dengan tujuan pemerataan ekonomi.

“Saya sudah buat peraturan menteri, setiap investasi yang masuk wajib berkolaborasi dengan pengusaha-pengusaha daerah yang ada di daerah bukan pengusaha daerah yang ada di Jakarta,” ungkap Bahlil.

Dia juga menggarisbawahi upaya untuk meningkatkan investasi di luar Pulau Jawa sebagai bagian dari visi pembangunan yang berpusat di daerah, bukan hanya di Pulau Jawa.

Bahlil menjelaskan bahwa sejak kuartal ketiga tahun 2020, realisasi investasi di luar Pulau Jawa terus melebihi investasi di Pulau Jawa. Pada tahun 2023 kuartal kedua, investasi di luar Pulau Jawa sudah mencapai 53 persen.

“Sejak 2020 kuartal ketiga sampai dengan 2023 kuartal kedua alhamdulillah investasi di luar Pulau Jawa sudah lebih besar ketimbang di Jawa, sebesar 53 persen. Kita bangun pemerataan ini semua supaya apa? Supaya pertumbuhan ekonominya itu dari Aceh sampai Papua,” terang Bahlil.

Dia mengutip contoh Kawasan Industri Indonesia Weda Bay (IWIP) di Halmahera Tengah, Maluku Utara, yang berfokus pada hilirisasi bijih nikel. Kawasan industri ini memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Maluku Utara, serta menyerap tenaga kerja dari masyarakat setempat.

Bahlil juga menekankan pentingnya hilirisasi sumber daya alam nikel, terutama dalam industri mobil listrik yang semakin berfokus pada penggunaan energi hijau. Ia menjelaskan bahwa Indonesia memiliki cadangan nikel sekitar 25 persen dari total cadangan dunia, yang diperlukan sebagai komponen baterai mobil listrik.

“Mobil listrik itu komponennya 40 persen nya adalah baterai dan 60 persen adalah rangkanya dan baterai sel itu komponennya adalah nikel, kobalt, mangan, dan litium dan kita Indonesia mempunyai cadangan nikel 25 persen dunia,” terang Bahlil.

Comments are closed.