NCC 2024

Jokowi Sampaikan Tiga Pilar Penting untuk Raih Indonesia Maju Tahun 2045

Jakarta, Businessnews.co.id – Dalam pidato kenegaraannya di Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI dalam rangka perayaan HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI di Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Presiden Jokowi telah menyampaikan tiga pilar fundamental yang perlu dibangun untuk mewujudkan visi Indonesia Maju pada tahun 2045.

Pertama-tama, Presiden menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur dan jaringan komunikasi yang pada akhirnya akan meningkatkan daya saing Indonesia. Dia mengacu pada peningkatan posisi Indonesia dalam indeks daya saing menurut laporan Institute for Management Development (IMD), di mana Indonesia naik dari peringkat 44 menjadi peringkat 34 pada tahun 2022. Jokowi menekankan bahwa hal ini merupakan peningkatan tertinggi di dunia.

Kedua, Presiden menekankan pentingnya pembangunan di daerah pedesaan, pinggiran, dan wilayah terpencil yang akan berdampak pada pemerataan ekonomi Indonesia. Presiden menjelaskan bahwa pemerintah telah mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp539 triliun dari tahun 2015 hingga 2023 untuk mendorong pembangunan di wilayah-wilayah tersebut.

Ketiga, Presiden menyoroti perlunya reformasi struktural yang konsisten, terutama dalam hal penyelarasan dan penyederhanaan regulasi, kemudahan dalam pemberian izin, kepastian hukum, dan upaya pencegahan korupsi.

Presiden mengakhiri pidatonya dengan menekankan bahwa pencapaian Indonesia Emas 2045 adalah upaya berkelanjutan dalam jangka panjang. Dia menekankan bahwa tujuan ini tidak terkait dengan siapa yang menjadi presiden, melainkan dengan kesediaan untuk bekerja sesuai dengan langkah yang telah diambil saat ini.

Jokowi menjelaskan bahwa diperlukan ketekunan, keberanian, dan konsistensi untuk mencapai tujuan ini, karena ini adalah upaya yang memerlukan tekad dan ketahanan jangka panjang, mirip dengan lomba lari maraton, bukan hanya lari singkat atau sekadar jalan santai sore hari.

“Ini bukan tentang siapa yang jadi presidennya. Bukan, bukan itu, bukan itu. Tapi, apakah sanggup atau tidak untuk bekerja sesuai dengan apa yang sudah kita mulai saat ini, apakah berani atau tidak, mampu konsisten atau tidak. Karena yang dibutuhkan itu adalah napas yang panjang,” ungkap Jokowi.

Comments are closed.