Ikuti Penjurian GRC Award 2020, Transjakarta Jadikan GCG Sebagai Budaya Perusahaan
BusinessNews Indonesia – PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dengan pelbagai inovasi dan transformasi digital yang diterapkan dalam seluruh lini bisnisnya, baik dalam business process maupun business model-nya sangat yakin dapat menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG) sebagai budaya (culture) perusahaan. Hal itu disampaikan langsung oleh Agung Wicaksono dalam acara Penjurian GRC and Performance Excellence Award 2020 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia melalui Zoom di Jakarta, (21/07/2020).
“Dalam hal penerapan GRC ini, kami bertujuan untuk menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance) dalam budaya perusahaan. Adapun targetnya akan direalisasikan pada tahun 2022 ini” kata Agung Wicaksono selaku Exs Dirut Transjakarta.
Dalam menjalankan pedoman Tata Kelola Perusahaan, Transjakarta sebagai perusahaan yang memiliki visi “Menghubungkan Kehidupan Jakarta” ini menerapkan GCG menjadi tiga fase; Pertama fase Pembangunan (Establishing). Kedua, fase Penguatan (Strengthen). Dan ketiga, fase berkelanjutan (Sustainable). Transjakarta memulai fase pertamanya di tahun 2018 dan tahun 2019 dengan pemenuhan struktur organisasi berupa Sekretaris Perusahaan, Manajemen Risiko, Audit Internal, Risiko, Komite Audit, Drafting Pedoman GCG berupa Board Manual, Persetujuan Pedoman GCG, Pembuatan Whistle Blowing System dan Penilaian Diagnostik GCG oleh BPKP.
Kemudian di fase kedua tahun ini (tahun 2020), Transjakarta fokus melakukan penguatan (Strengthen) implementasi GCG hingga tahun 2021 yaitu dengan melakukan pengembangan GCG di setiap proses bisnisnya. Hal itu dibuktikan dengan adanya penilaian GCG oleh konsultan independen, Penghargaan Laporan Tahunan, Implementasi WBS, Implementasi Anti Suap ISO 37001, serta Penghargaan Laporan Tahunan.
Lalu pada fase ketiga atau fase berkelanjutan (Sustainable), Perusahaan jenis BUMD DKI Jakarta ini akan menjadikan GCG sebagai Budaya Perusahaan dengan Kesadaran dan implementasinya. Hal tersebut akan direalisasikan pada tahun 2022 mendatang dengan adanya penghargaan GCG serta penghargaan laporan tahunannya.
Agung juga menjelaskan bahwa dari sisi risikonya (risk), Perusahaan yang didirikan pada tanggal 15 Januari 2004 ini akan menjadikannya sebagai Risk Intelligence dengan menetapkan Manajemen risiko sebagai budaya perusahaan pada tahun 2025. “Road Map kami dari sisi risk adalah menjadi Risk Intelligence mulai 2025 dan selanjutnya” ungkapnya.
Dalam penjurian tersebut, Nadia selaku sekretaris perusahaan (corporate secretary) juga menjelaskan bahwa Transjakarta memiliki nilai-nilai penting (values) yang disingkat “BISA”. Yaitu; Bahagia bekerja untuk menciptakan kebahagiaan pelanggan (Happily working to create customers’ happiness), Inovatif untuk menciptakan layanan integrasi terbaik (Innovative to create the best integrated services), Semangat untuk mencapai keunggulan (Strive for excellence) dan Amanah dalam kebersamaan memajukan kota Jakarta (Trustworthy in togetherness to make progress for the city of Jakarta).
Dewan juri yang hadir dan menilai dalam penjurian ini di antaranya; Ir. Irnanda Laksanawan, MSc.Eng (MBM), PhD. (Chairman For GRC & Performance Excellence Award 2020), Alan Yazid, BB, MBA (Working Group Governance Risk and Compliance member for Banking Industry, OJK), Dr. Pandu Patriadi, SE, MBA, MH (Chairman of Indonesian Multidisiplinary Doctoral Forum (FDM-I), Raharjo Satrio Unggul, SE (Risk Certification Board Committee), dan Endro Gunawan, BSc, MSc (CEO Portege Cld Teknologi, IT Expert for Smart Corporate Information & Management System, and Enterprise Resources Planning (ERP) Integrated IT & Database System). (RB)
Comments are closed.