Ikuti Penjurian GRC Award 2020, BRI Optimis Semua Risiko Bisnisnya Tertangani dengan Baik
BusinessNews Indonesia –PT Bank Rakyat Indonesia dengan pelbagai inovasi dan transformasi digital yang diterapkan dalam seluruh bisnisnya baik dalam business process dan business modelnya sangat yakin semua risiko (risk) yang ada bisa teratasi dengan baik. Hal ini diungkapkan oleh Ahmad Solichin Lutfiyanto dalam acara Penjurian GRC and Performance Excellence Award 2020 yang diselenggarakan Majalah BusinessNews Indonesia melalui Zoom di Jakarta, (08/07/2020).
“Di era industri 4.0 saat ini, kami sudah menerapkan, menjalankan dan menjadikan IT, telco & digital sebagai base system pada setiap lininya. Sehingga segala risiko itu dapat diminimalisir dengan baik. Kalaupun ada langsung bisa diatasi dengan segera,” ujarnya ketika mempresentasikan materinya yang berjudul “Implementasi Governance Risk and Compliance dalam mendukung Performance Excellence BRI”.
Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang kini boleh dibilang sebagai bank tercanggih dalam penerapan teknologi digital, dengan itu apapun yang terjadi dalam proses bisnisnya bisa dipantau secara real time. Itu semua tak lepas dari visinya untuk menjadi The Most Valuable Bank di Asia Tenggara dan Home to the Best Talent.
Misalnya dalam suasa pandemi covid-19 ini, BRI sudah melakukan pelbagai hal agar bisnisnya tetap jalan dan disisi lain kesehatan juga prima, sehingga perekonomian masyarakat tetap stabil.
“Bagaimanapun, BRI sebagai (kalau bisa dibilang) bank jangkar mempunyai kewajiban yang besar untuk menjaga perekonomian masyarakat. Karena mau tidak mau, keungan BRI menentukan perekonomian masyarakat. Dan kita tidak rela kalau ada lembaga keuangan (bank) yang sakit. Bagaimanapun kita mempunyai tanggungjawab untuk menstabilkannya,” ungkapnya.
Ia mengatakan lebih lanjut, bahwa selama covid yang sudah berjalan ini, BRI sudah melakukan kebijakan relaksasi kepada 2,9 juta debitur, khususnya UMKM, dengan kisaran jumlah uang 170 triliun rupah. Kebijakan ini bahkan sudah dikeluarkan sejak Maret, sebelum ada kebijakan stimulus dari OJK.
“Ini adalah kewajiban bank untuk membantu semua debitur pada saat kondisinya yang tak stabil,” tegasnya.
BRI yang kini memiliki aset 1.416.75 triliun dan kredit 90.7 triliun pada 2019 itu sangat siap dalam menghadapi segala risiko yang ada. Karena semua ketentuan hukum dan aturan bisnis yang ada sudah dijalankan dengan baik.
Misalnya dari sisi Risk owner – Business line management : Uker bisnis/ operasional yang langsung mengidentifikasi & mengelola risiko yang ada. Independent Risk Management & Compliance: Uker yang mengukur, memantau, mengendalikan risiko serta mengembangkan metodologi & kebijakan dan Uker yang memastikan seluruh ketentuan dan proses bisnis BRI telah comply dengan ketentuan regulator. Terakhir Internal Audit :Uker yang memastikan pengendalian internal telah diterapkan secara efektif.
“Ketiga alur pertahanan itu menjadi tumpuan terkait dengan covernance, risk, dan compliance (GRC) di BRI. Sehingga semua maslah yang ada cepat teratasi dengan baik, cepat dan benar,” pungkasnya.
Selain Solichin, hadir pula Direktur of Finance BRI Heru Koesmahargyo, Direktur of Risk Management Agus Sudiarto, dan yang lainnya.
Sedngkan dewan juri yang hadir diantaranya sebagai berikut; Ir. Irnanda Laksanawan, MSc. Eng (MBM), PhD. (Chairman For GRC & Performance Excellence Award 2020), Raharjo Satrio Unggul, SE (Risk Certification Board Committee/ Badan Sertifikasi Manajemen Risiko), Dr. Ir. Haryono Soeparno, MSc (Associate Professor in Computer Science, School of Computer), Ir. Taufik Hakim, Msc (Risk Management and Compliance Director at PT Bank Banten Indonesia Tbk), dan Endro Gunawan, BSc, MSc (CEO Portege Cld Teknologi, IT Expert for Smart Corporate Information & Management System, and Enterprise Resources Planning (ERP) Integrated IT & Database System). (ed.AS)
Comments are closed.