NCC 2024

Lewat Agen Mandiri, Bank Mandiri Raup Pendapatan Rp 38,7 Miliar

Businessnews Indonesia – Untuk menggenjot tingkat inklusi dan literasi keuangan, PT Bank Mandiri Tbk untuk terus mendorong peran agen laku pandai yang dinamakan Mandiri Agen.

Jumlah Mandiri Agen semakin mengalami pertumbuhan. Hingga akhir April 2022, jumlahnya sudah mencapai sekitar 100.000 agen. SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus K. Triprakoso mengatakan, sekitar 22.400 di antaranya merupakan agen yang berperan serta dalam aktivitas program pemerintah yakni Bantuan Sosial Program Keluarga Harapan (Bansos PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dan Kartu Tani.

Penghimpunan dana masyarakat melalui Mandiri Agen telah mencapai Rp 12,56 triliun atau tumbuh 60% dari posisi April 2021 atau secara year on year (YoY). Sementara penyaluran kredit mikro yang diperoleh melalui referral dari Mandiri Agen telah mencapai lebih dari Rp 433 miliar sepanjang empat bulan pertama tahun ini yang ditujukan untuk pengembangan usaha.

Sepanjang Januari-April 2022, volume transaksi Mandiri Agen sudah lebih dari Rp 29 triliun dengan frekuensi transaksi mencapai sekitar 23,8 juta transaksi. “Realisasi tersebut tumbuh sekitar 23% bila dibandingkan periode yang sama tahun 2021,” kata Josephus seperti dilansir Kontan.co.id, Selasa (31/5/2022).

Pertumbuhan transaksi keagenan Mandiri Agen tersebut telah memberikan kontribusi terhadap kinerja Bank Mandiri. Perseroan telah meraup fee based income sebesar Rp 38,7 miliar dari bisnis keagenan ini sepanjang empat bulan pertama tahun ini.

Bank Mandiri melihat Laku Pandai memiliki prospek yang baik ke depannya dan diharapkan dapat menjadi salah satu perpanjangan tangan layanan perbankan untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat.

Dia menambahkan, target bisnis Bank Mandiri melalui Mandiri Agen disesuaikan dengan potensi jumlah masyarakat yang akan dilayani oleh Mandiri Agen. Dengan sebaran Mandiri Agen saat ini, diproyeksikan penghimpunan dana masyarakat akan naik 39% YoY dan volume transaksi akan mencapai Rp 88 triliun sampai akhir tahun 2022. (AFZ)

Comments are closed.