BusniessNewsIndonesia – Virus Corona menjadi perhatian serius setiap negara di dunia. Salah satunya, Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura mendesak agar warga lebih membatasi kontak dengan orang lain. Dia juga memperingatkan dibutuhkan butuh waktu hingga 3 bulan untuk menahan penyebaran virus corona kecuali jika jarak sosial diikuti dengan lebih ketat.
Seperti dilansir media, Minggu (12/4/2020), Nishimura mengatakan bahwa penduduk Jepang perlu mengurangi kontak dengan orang lain hingga 80 persen untuk menahan penyebaran virus.
Menurutnya, data dari telepon seluler dan informasi kereta penumpang menunjukkan bahwa kontak antarorang pada umumnya dipangkas hanya 50 persen hingga 60 persen.
Dia mengatakan bahwa penyebaran virus di Jepang tidak dapat ditahan kecuali ada jarak sosial yang lebih ketat.
Perdana Menteri Shinzo Abe mengumumkan keadaan darurat selama sebulan pada Selasa pekan lalu di Tokyo dan enam prefektur lainnya, mewakili sekitar setengah dari ekonomi Jepang. Terhitung Sabtu, 12 April 2020, ada 197 kasus virus corona baru di Tokyo, penghitungan harian tertinggi sejauh ini.
Selain Tokyo, enam prefektur yang ditetapkan status darurat yaitu Osaka, Kanagawa, Saitama, Chiba, Hyogo dan Fukuoka.
Penetapakan status darurat pada pusat-pusat ekonomi Jepang itu diperkirakan memukul pendapatan setidaknya 20 persen pada kuartal kedua tahun ini, sedangkan Goldman Sachs menyatakan bahwa ekonomi Jepang berpotensi menyusut hingga 25 persen meski ditopang stimulus senilai US$994 miliar yang diumumkan Perdana Menteri Shinzo Abe.
Imbauan untuk tinggal di rumah meskipun tidak mengikat secara hukum, juga akan menekan pengeluaran konsumen sebesar 25 persen secara kuartalan dan selanjutnya akan mengurangi belanja bisnis. (RB)
Comments are closed.