NCC 2024

Erick Thohir Minta TJSL BUMN Tak Saling Bersaing

BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginstruksikan perusahaan-perusahaan pelat merah dapat mengalokasikan dana Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) berfokus pada tiga sektor.

Ketiga sektor tersebut yakni pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup. Secara rinci terkait pemerataan pendidikan berkualitas agar anak-anak Indonesia mendapat kemudahan dan akses ilmu pengetahuan serta teknologi.

Kemudian pemberdayaan UMKM dan ultra mikro untuk naik kelas, serta lingkungan hidup yang difokuskan untuk pelestarian alam dan penghijauan.

“Program TJSL di BUMN difokuskan pada sektor pendidikan, UMKM, dan lingkungan hidup,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/1).

Baca Juga : DPR Minta Erick Thohir Kaji Ulang Rencana Pembubaran PLN Batubara

Guna mendukung hal tersebut, Kementerian BUMN pun membentuk Forum TJSL BUMN yang diresmikan Erick pada Sabtu (29/1). Menurutnya, Forum TJSL merupakan implementasi konkret dari core values, Akhlak, yakni kata harmonis dan kolaboratif.

“Saya ingin TJSL BUMN tidak berjalan sendiri-sendiri maupun saling bersaing. Kegiatan TJSL BUMN harus disatukan (dikelola) dengan baik demi menciptakan harmoni rasa dan bisa memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat,” jelasnya

Baca Juga : Ekonomi RI Terus Tumbuh, Erick Thohir Imbau Harus Berpihak Pada Bangsa!

Erick menambahkan, pelaksanaan TJSL harus mempertimbangkan tujuan pembangunan berkelanjutan dalam pemberdayaan masyarakat.

Erick Thohir mencontohkan seperti yang dilakukan PLN, dalam pengembangan PLTU yang menghasilkan limbah sisa pembakaran batu bara, namun bisa dimanfaatkan masyarakat membuat batako dan membangun rumah.

“Ingat, BUMN bukan lagi pesaing para kreator atau inovator lokal. Namun menjadi bagian bersama, dalam penguatan Indonesia yang merdeka berdaulat,” kata dia.

“Saya berharap, inovasi dan terobosan TJSL BUMN bisa ambil peran penting bagi Indonesia menghadapi tiga tantangan yakni pasar global, disrupsi digital, dan ketahanan kesehatan,” pungkas Erick. (TN)

Comments are closed.