NCC 2024

ID Food dan Bulog Saling Melengkapi, Erick Thohir : Petani dan Nelayan Makmur!

BusinessNews Indonesia – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir memastikan bahwa Holding BUMN Pangan (ID Food) dan Perum Bulog saling melengkapi. Meski kedua perusahaan milik negara itu memiliki peran berbeda namun memiliki tujuan sama, yakni memakmurkan masyarakat dengan menyeimbangkan harga pasar dan meningkatkan pendapatan pelaku utama industri pangan.

Erick mengatakan, ID Food disiapkan untuk bisa menyerap dan memasarkan hasil pangan petani dan nelayan. Sementara, Bulog ditugaskan untuk menjadi stabilisator harga pangan.

“Jadi Bulog itu sebagai stabilisator, di mana Bulog mengintervensi ketika ada harga naik,”jelas Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Selasa (25/1).

Selain untuk mengintervensi pasar, ketika harga pangan melambung Bulog juga berperan untuk menyerap hasil pangan dan disimpan di cold storage atau tempat penyimpanan. Selanjutnya, ID Food akan menjalankan perannya dalam memasarkannya.

“Lalu ID Food, ini dibentuk fungsinya untuk fokus yang di market. Jadi beda dengan Bulog yang stabilisator, ini justru yang market,” lanjut Erick.

Baca Juga : Bulog Tidak Masuk Holding Pangan, Ini Kata Erick Thohir

ID Food terdiri dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk holding dan beranggotakan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari, dan PT Garam.

Erick menjelaskan, BUMN sektor pangan di bawah ID Food tersebut nanti akan banyak berperan sebagai penjamin pembelian hasil pertanian dari petani lokal. Selain itu, mereka juga akan mendampingi para petani dan nelayan lokal untuk meningkatkan kualitas produk.

Baca Juga : Penyerapan Tembus 1,2 Juta Ton, Selama 3 Tahun Berturut-Turut Bulog tidak Impor Beras

“Hal-hal ini yang coba kami lakukan, jadi peran daripada BUMN pangan kita ini offtaker, tidak lagi menyaingi nelayan atau petani yang ada di bawah,” ungkap Erick.

Karena itu, jelas Erick, sejak awal Bulog tak masuk dalam bagian ID Food. “Jadi ini konteksnya yang berbeda antara Bulog dan Holding BUMN Pangan. Satu lebih ke market oriented, dan yang satu sebagai lebih ke stabilitator pangan,” pungkas Erick. (TN)

Comments are closed.