BusinessNews Indonesia – Indonesia Financial Group (IFG) menggandeng Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) dalam memperkuat tata kelola perusahaan salah satunya membangun manajemen kearsipan dalam pengelolaan dokumen perusahaan guna menghindari risiko hukum di masa depan.
Direktur SDM IFG Rizal Ariansyah, mengatakan IFG sebagai holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang telah berstatus sebagai konglomerasi keuangan memiliki potensi risiko hukum jika tidak terus berupaya mengembangkan inovasi dan budaya sadar akan pengelolaan kearsipan perusahaan yang tertib dan terstruktur.
“Kami gandeng ANRI untuk meningkatkan kompetensi dalam meningkatkan pengelolaan kearsipan perusahaan secara tertib dan terstruktur, sehingga saat dokumen dibutuhkan dapat segera disiapkan terutama jika ada terkait kebutuhan proses hukum ataupun audit” jelas Rizal saat melakukan sosialisasi “Campaign Gerakan Nasional Sadar Tertib Arsip (GNSTA)” di kantor IFG.
Rizal mengungkapkan kompetensi kearsipan dokumen yang buruk dalam sebuah perusahaan dapat menimbulkan risiko hukum, seperti pemalsuan dokumen, dokumen tidak lengkap atau hilang, pencatatan yang tidak sesuai, pembagian dokumen yang tidak sesuai dan bahkan pada saat membutuhkan dokumen tertentu, sulit ditemukan.
“Harapannya, dengan adanya dukungan ANRI ini dapat meningkatkan dan memperkuat budaya sadar risiko salah satunya risiko hukum, meningkatkan kompetensi serta kesadaran karyawan dalam mendukung terciptanya bisnis proses perusahaan yang baik,” ujarnya.
IFG bersama anggota holding berkomitmen untuk mendukung penyelenggaraan kearsipan yang terintegrasi dan berbasis digital sebagai langkah strategis dalam meningkatkan efisiensi dan tata kelola dokumen. Inisiatif ini sejalan dengan peta jalan Kearsipan IFG yang bertujuan mencapai akreditasi optimal serta berkelanjutan, memastikan standar penyelenggaraan kearsipan yang modern, aman dan sesuai regulasi.
Direktur Kearsipan Pusat, Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Imam Mulyantono, menyambut baik sosialisasi campaign GNSTA dan rencana IFG sebagai induk holding BUMN Asuransi, Penjaminan, dan Investasi untuk kolaborasi perihal tata kelola manajemen kearsipan ini.
“Tentunya kerja sama antara IFG dan ANRI dalam pengembangan sistem pengelolaan arsip akan mendukung penguatan tata kelola kearsipan dan membantu memitigasi risiko hukum dan mendukung bisnis proses IFG saat ini,” ujar Imam.
Kedepannya IFG akan terus melakukan pembaruan dalam implementasi sistem tata kelola yang baik, manajemen risiko yang efektif, serta pengendalian internal yang mampu menekan risiko agar tercipta bisnis yang sehat, berkelanjutan, dan berkontribusi positif perekonomian Indonesia.
Comments are closed.