NCC 2024

Kinerja Pendapatan Negara Tahun 2024 Tumbuh Positif

BusinessNews IndonesiaDi tengah tantangan ketidakpastian global dan moderasi harga komoditas, kinerja pendapatan negara tahun 2024 menunjukkan hasil positif. Pemerintah berhasil mencatat realisasi pendapatan negara sebesar Rp2.842,5 triliun atau 101,4% dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 2,1% secara tahunan (year-on-year/yoy).

Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Anggito Abimanyu, dalam Konferensi Pers APBN Kita yang digelar Senin (6/1/2025) di Jakarta, mengungkapkan bahwa pencapaian ini didorong oleh kinerja penerimaan pajak, kepabeanan dan cukai, serta penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Hingga akhir tahun 2024, penerimaan pajak mencapai Rp1.932,4 triliun atau 100,5% dari target. Realisasi ini mencatatkan pertumbuhan sebesar 3,5% yoy, dengan kontribusi signifikan dari jenis pajak utama.

“Kalau kita lihat masuk lagi ke dalam, penerimaan pajak yang sifatnya transaksional, apakah itu PPh 21, PPh final, dan PPh dalam negeri. PPh dalam negeri itu tumbuhnya double digit, karena ada beberapa aktivitas di dalam pembayaran gaji, THR, dan aktivitas ekonomi retail yang juga membaik,” jelas Anggito.

Sektor kepabeanan dan cukai berhasil mencatat penerimaan sebesar Rp300,2 triliun, mencapai 101,3% dari target dengan pertumbuhan 4,9% yoy. Realisasi ini dipengaruhi oleh aktivitas perdagangan internasional, termasuk ekspor-impor, meskipun terdapat tekanan dari penurunan tarif efektif Bea Masuk akibat perjanjian perdagangan bebas (FTA).

“Kalau kita lihat bea dan cukai itu Rp300 triliun, ini tumbuhnya 4,9% karena aktivitas ekspor dan impor. Namun juga ada tekanan dari sisi turunnya tarif efektif Bea Masuk karena FTA dan juga karena sisi positifnya ada relaksasi dari ekspor mineral dan juga peningkatan harga CPO. Di semester 2 kita lihat bahwa dampak dari kenaikan CPO pada Bea Keluar cukup signifikan. Kinerja cukai tumbuh 2% karena ada beberapa policy-policy di beberapa jenis rokok maupun di beberapa layer dan terjadi downtrading,” paparnya.

PNBP juga mencatat hasil menggembirakan dengan realisasi sebesar Rp579,5 triliun, mencapai 117% dari target. Kinerja ini didukung oleh kontribusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), inovasi layanan publik, serta perbaikan kinerja Badan Layanan Umum (BLU).

“Untuk kinerja pendapatan 2024 ini kita harapkan akan menjadi suatu based line yang akan kita upayakan akan peningkatan tahun 2025,” tutup Wamenkeu Anggito.

Comments are closed.